Perang Gaza Memicu Ketakutan Terhadap Yerusalem Menjelang Dimulainya Ramadhan

Agama  

Minggu ini, halaman Al-Aqsa tampak tenang saat saya berkunjung, namun pikiran jamaah Palestina tertuju pada perang.

“Orang-orang tidak ingin merayakan dan menikmati tradisi Ramadhan yang biasa,” kata seorang wanita, Ayat, dengan sedih. “Tahun ini, mereka tidak akan melanjutkannya karena apa yang terjadi di Gaza.”

Harapan bahwa gencatan senjata selama 40 hari dapat berlaku pada awal Ramadhan telah memudar meskipun sumber-sumber Mesir mengatakan para mediator akan kembali bertemu dengan delegasi Hamas pada hari Minggu untuk mencoba mencapai kesepakatan dengan Israel.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Israel mengatakan pada hari Sabtu bahwa kepala mata-matanya telah bertemu dengan timpalannya dari AS ketika pihaknya melanjutkan upaya untuk mencoba membebaskan puluhan sandera.

Setelah itu, kantor perdana menteri Israel mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa Hamas "bertahan pada pendiriannya", seolah-olah mereka "tidak tertarik pada suatu kesepakatan."

Kerangka kerja rencana yang sedang dibahas adalah pembebasan beberapa sandera Israel yang diculik oleh Hamas dalam serangan mematikan tanggal 7 Oktober sebagai ganti tahanan Palestina dan peningkatan bantuan, di tengah peringatan PBB akan kelaparan.

“Ramadhan ini akan sulit. Bagaimana kita bisa berbuka puasa dan makan setiap hari ketika kita memikirkan rekan-rekan kita di Gaza,” komentar Abu Nader, yang mengikuti berita tersebut, saat ia melintasi Al-Aqsa dengan skuter mobilitasnya.

“Kami berdoa kepada Tuhan untuk waktu yang lebih baik.”

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image