Puisi Penggawa Sufi Maulana Jalaludin Rumi Tentang Kemuliaan Ramadhan
Terkait bulan Ramadhan ada beberapa puisi dari tokoh sufi Jalalludin Rumi (Jalāl ad-Dīn Muhammad Rūmī) yang dahulu terlahir di Konya, Turki. Menurut Rumi orang yang berpuasa dengan keimanan yang sempurna akan segera sadar bahwa dia adalah seorang peziarah di dunia ini.
Selain itu Rumi menyatakan orang yang berpuasa dia seharusnya menyadari bahwa dirinya adalah makhluk yang ditakdirkan untuk mencapai tujuan di luar kehidupan material ini. Dunia di sekelilingnya kehilangan sebagian materialitasnya dan memperoleh aspek “kekosongan” dan transparansi yang dalam kasus Muslim kontemplatif mengarah langsung pada kontemplasi terhadap Tuhan dalam ciptaan-Nya.
Terlebih lagi, lanjut Rumi, sifat halus dan “kosong” dari segala sesuatu diimbangi oleh penampakan benda-benda tersebut sebagai anugerah Ilahi. Makanan dan minuman akan menjadi sesuatu remeh. Padahal sepanjang tahun sebelumnya menampakkan dirinya layaknya sebagai pemberian surga (ni'mah)/
Maka dengan puasa seorang insan akan terbebas dari hal 'duniawi'. Manusia alan memperoleh makna spiritual yang bersifat sakramental (penyucian jiwa).