Politik

Putin dan Pemilu Ukraina: Perlukah Indonesia Contoh?

Pemungutan suara dalam pemilihan presiden Rusia berlangsung di luar perbatasan Rusia di wilayah pendudukan seperti Mariupol, Ukraina, ketika invasi Moskow memasuki tahun ketiga [Alexander Ermochenko/Reuters]
Pemungutan suara dalam pemilihan presiden Rusia berlangsung di luar perbatasan Rusia di wilayah pendudukan seperti Mariupol, Ukraina, ketika invasi Moskow memasuki tahun ketiga [Alexander Ermochenko/Reuters]

Sejak 25 Februari, perempuan dengan label nama dan tumpukan kertas telah mengetuk setiap pintu di empat wilayah Ukraina yang diduduki Rusia. Mereka mendekati penduduk di luar gedung apartemen atau rumah mereka.

Dokumen-dokumen tersebut berupa daftar pemilih, dan perempuan serta, jarang sekali, laki-laki adalah petugas pemilu yang biasanya mengajar di sekolah terdekat. Para petugas pemilu menerima pembayaran utilitas atau bekerja sebagai pegawai pemerintah.

"Mereka meminta identitas penduduk dan mendorong mereka untuk mengisi formulir pemungutan suara awal dengan nama empat kandidat dalam pemilihan presiden Rusia," kata penduduk saat ini dan mantan penduduk di wilayah pendudukan kepada Al Jazeera.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Salah satu kandidatnya adalah Vladimir Putin, yang hampir pasti akan memenangkan pemilu kelimanya, dan tiga calon presiden lainnya adalah tokoh dari partai-partai pro-Kremlin yang partisipasinya dipahami secara luas. Para pengamat mengatakan semua calon selain Putin adalah upaya untuk menciptakan ilusi pilihan.