Budaya

Ramadhan Ottoman: Menggantung Roti, Membayar Utang Para Fakir, Pertunjukan Musik, Sulap (bag 3)

Sultan Ottoman menggelar iftar Ramadhan (buka bersama).
Sultan Ottoman menggelar iftar Ramadhan (buka bersama).

Tradisi lainna adalah menggantung roti, Ini merupajkan salah satu jenis tradisi amal Ottoman yang tidak hanya dilakukan pada bulan Ramadhan saja, tetapi sebagian besar dilakukan selama bulan Ramadhan.

Seseorang yang membeli roti untuk dirinya sendiri juga akan membeli roti untuk orang yang membutuhkan. Dia akan menggantung roti kedua dari gantungan yang berdiri di depan toko roti.

Beberapa orang kaya Ottoman juga mengunjungi toko-toko dan menanyakan apakah orang-orang mempunyai hutang dengan berbelanja secara kredit. Ini adalah cara lain untuk memberi sedekah.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Semua itu mengacu pada ajaran Nabi Muhammad SAW diriwayatkan pernah bersabda: “Hamba-hambamu adalah saudara-saudaramu dan Allah telah menempatkan mereka di bawah komandomu. Maka siapa pun yang mempunyai saudara di bawah komandonya, maka hendaklah dia diberi makan dari apa yang dia makan, dan diberi pakaian dari apa yang dikenakannya. mereka [budak] untuk melakukan hal-hal di luar kemampuan [kekuasaan] mereka dan jika Anda melakukannya, maka bantulah mereka.”

Maka berdasarkan hadis ini, pemerintahan Ottoman mengatur kehidupan sosial dengan menetapkan jam kerja yang berbeda untuk meringankan beban puasa sebagian pekerja dan menyediakan waktu yang cukup untuk beribadah selama bulan Ramadhan.

Selain itu, karena 10 hari terakhir bulan suci mempunyai status khusus yang berasal dari anjuran dan amalan Nabi Muhammad SAW, maka diliburkan oleh pemerintah agar umat beriman dapat melakukan itiqaf (mengabdikan diri sepenuhnya untuk beribadah selama 10 hari). dan malam hari dengan berdiam di masjid).

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image