Abdullah Zuhdi dan Kaligrafi Masjidil Haram: Kenangan Naik Haji Ketika Berfoto di Masjidil Haram

Sejarah  

Kala di Masjidil Haram idak terasa kamera Samsung Galaxy saya terus membidik huruf-huruf KALIGRAFI hitam

لا إله إلاالله محمدرسول الله

berulang-ulang yang samar-samar memenuhi body Kiswah yang hitam anggun. Sambil mengklik tombol kamera, terbayang ingatan ke pabrik kiswah super moderen yang dilengkapi peralatan dan komputer serba up to date. Tahap pembuatan kiswah tersebut diawali dengan pencucian kain sutera putih yang didatangkan khusus dari Italia. Digosok berkali-kali dengan air mendidih dan sabun untuk mengikis debu dan zat kimia yang melekat. Dibeberkan hingga kering, lalu dicelup dengan warna biru nila dengan sedikit bumbu kimia untuk menguatkan warna. Dicelup lagi dengan warna hitam pekat.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Sesudah kering dilipat dengan gelondongan kayu besar-besar ratusan batang. Pintalan benang yang ditargetkan berjumlah 9.870 gulung, dibentangkan pada 8 buah sisir besi.

Saat itu kamera saya seakan diarahkan ke proses pembuatan kaligrafinya. Dimulai dari tahap penjahitan pada lengkung garis-garis ukur yang diguratkan sang direktur seniman. Apabila para pekerja menginjak pedal dengan telapak kakinya, maka bermunculanlah benang-benang sulam yang berkilauan. Nah, itulah kalimat-kalimat kaligrafi penghias kiswah. Indah sekali bukan?

Ka'bah memang dahsyat. Amalan untuk memuliakannya juga dahsyat. Satu kiswah, yang diolah 200 seniman spesialisasi tenun, bordir dan pengisian, jahit dan seterusnya, menghabiskan 875 m kain sutera. Untuk sabuk Ka'bah saja diperlukan 16 potong kain dengan panjang 61 m dan lebar 94 cm, berjarak 9 m dari permukaan tanah. Sepanjang sabuk itu bertuliskan:

بسم الله الرحمن الحيم

disusul dengan ayat 197-199 surat Al-Baqarah. Tulisan itu tampak dari arah Hijir Ismail.

Di sebelah barat antara Rukun Yamanisyah dan Hijir Ismail, kamera yang lengkeeeeet terus di tangan membidik kaligrafi:

بسم الله الرحمن الحيم

disusul dengan ayat 96-97 surat Ali Imran.

Di sebelah timur pada pintu Ka'bah tertulis:

بسم الله الرحمن الرحيم

disusul dengan ayat 125-127 dan 128 surat Al-Baqarah. Juga terdapat sepotong kain sutera besar bertuliskan kata sanjungan:

صنعت هذه الكسوة فى مكة المكرمة وأهداهاإلى الكعبة المشرفة خادم الحرمين الشريفين (nama Raja) تقبل الله منه.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image