Sejarah Penuh Darah Permata Terkutuk Koohinoor yang Akan Dikenakan Permausuri Camila

Agama  

Permata Hasil Penjarahan Inggris di India

Popularitas Koohinoor yang nyaris mistis menarik minat Perusahaan Hindia Timur Inggris. Awal abad ke-19 penjarahan anak benua Asia pun dimulai.

Namun, Koohinoor tidak segera jatuh ke tangan Inggris. Sampai 1849, Koohinoor masih bermukim di India. Setelah Maharaja Duleep Singh dipaksa menandatangani Perjanjian Lahore dan mengakui pancaplokan Punjab, Koohinoor berpindah ke tangan Inggris.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Lord Dalhousie, gubernur jenderal Skotlandia di India, mengawasi pengiriman Koohinoor ke Inggris. Tahun 1851, Koohinoor tampil di Pameran Besar hasil jarahan kolonialisme Inggris.

Permata itu membosankan dan menimbulkan kemarahan publik. Pangeran Albert, suami Ratu Victoria, memotong dan memoles Koohinoor agar lebih cantik dan menarik.

Saat itulah muncul desas-desus Koohinoor menyandang kutuk. Siapa pun yang mengenakan permata itu akan mengalami kemalangan besar, atau secara spiritual dipenuhi pertumpahan darah.

Entah dari mana desas-desus itu. Yang pasti, Koohinoor tidak pernah menjadi koleksi utama Kerajaan Inggris. Kadang-kadang dipakai sebagai bros oleh Ratu Victoria, terpasang di mahkota Ratu Alexandra, kemudian di mahkota Raty Mary. Tahun 1937 Koohinoor dibuah menjadi berlian di mahkota Ratu Elizabeth sang Ibu Suri.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image