Sepakbola dan Islam: Bagaimana Dunia Beradaptasi dengan Keyakinan Muslim

Agama  

Sebagai perbandingan kasus Ozil, Wesley Fofana dan Hamza Choudhury mengibarkan bendera Palestina untuk mendukung ketidakadilan yang terjadi di Gaza setelah Piala FA, tanpa kritik apapun dari Leicester City.

Studi menunjukkan bahwa, sejak kedatangan Mohamed Salah ke Liverpool, kejahatan rasial di kota itu turun 16%. Studi tersebut juga menunjukkan bahwa tweet anti-Muslim dari penggemar Liverpool berkurang setengahnya dibandingkan dengan tim papan atas lainnya.

Studi tersebut menunjukkan bahwa paparan selebriti dari kelompok yang terstigmatisasi dapat mengurangi prasangka. Penggemar Liverpool bahkan telah berusaha lebih keras untuk memasukkan referensi ke agamanya terkait nyanyian untuk penyerang tersebut.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pada tahun 2016, Arsenal, Crystal Palace, Everton, Manchester City dan Tottenham Hotspur mengonfirmasi bahwa mereka memiliki fasilitas salat multifaith stadion, menyediakan akses bagi para penggemar yang ingin menjalankan salat selama hari pertandingan.

Selama musim dingin, waktu sholat lebih padat, mengakibatkan satu atau dua sholat dilakukan pada pukul 12:30. Chelsea, Leicester, dan Stadion Wembley juga menawarkan fasilitas salat yang sama sekarang.

Karena selalu ada penyebutan pemain, penyebutan penggemar cenderung di bawah radar. Selain fasilitas salat, beberapa klub juga menyediakan pilihan makanan halal di kios stadion.

Pengalaman pribadi saya menghadiri pertandingan di Old Trafford mengejutkan saya; saat saya mendekati kios untuk membeli keripik dan minuman, seorang karyawan Muslim memberi tahu saya bahwa pai ayam itu halal; sesuatu yang tidak saya duga. Setelah sering mengunjungi banyak stadion sepak bola, ini meninggalkan kesan yang luar biasa bagi saya.

Saat masyarakat mendorong inklusi dan keragaman, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk menyediakan dunia sepak bola yang inklusif. Namun, semakin banyak klub mengakui hari libur keagamaan di semua agama dan memposting pesan Ramadhan dan Idul Fitri di media sosial untuk mengumumkan datangnya hari libur baru.

Apakah Karim Benzema memimpin Real Madrid meraih kemenangan Liga Champions, Paul Pogba memenangkan Piala Dunia bersama Prancis, atau Sadio Mane memimpin Senegal ke AFCON untuk pertama kalinya, semakin banyak pesepakbola Muslim yang menjadi berita utama karena alasan yang tepat, dan kita bisa berharap perubahan yang lebih positif terjadi seiring kemajuan inklusi dan keragaman baik di dalam maupun di luar lapangan.

Sumber: https://breakingthelines.com/opinion/football-and-islam-how-the-sporting-world-is-adapting/

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image