Astaghfirullah, Belanda Minta Maaf Atas Perbudakan di Bekas Koloninya, Indonesia Tak Disebut?

Sejarah  

Mereka yang Diperbudak

Silveria Jacobs, PM Sint Maarten, mengatakan tidak akan menerima permintaan maaf Belanda. "Biar saya perjelas bahwa kami tidak menerima permintaan maaf sampai komite penasehat membahasnya, dan kami sebagai negara membicarakannya," katanya.

Franc Weerwind, menteri Belanda yang keturunan Suriname, dikirim ke Paramaribo -- ibu kota Suriname. Kedatangannya diwarnai kritik keras, yang meminta Weerwind berkaca bahwa dirinya anak cucu budak.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Hari ini, sejumlah menteri kabinet Belanda juga berada wilayah-wilayah berpopulasi anak cucu budak; Sint Maarten, Suriname, Aruba, Curacao, Saba, St Eustatius, untuk membahas tanggapan kabinet dan signifikansi kehadiran mereka.

Menariknya, Indonesia tidak termasuk wilayah bisnis perbudakan era kolonial. Belum ada pula sejarawan Indonesia yang mengeluhkan soal ini, dan bagaimana Belanda mendefinisikan perbudakan.

Perbudakan secara resmi dihapus dari Suriname dan tanah-tanah lain yang dikuasai Belanda pada 1 Juli 1863, tapi prakteknya baru benar-benar berakhir tahun 1873. Fakta lain menunjukan praktek perbudakan berlangsung sampai era dekolonisasi.

Kelompok-kelompok yang memperingati perbudakan mengatakan permintaan maaf seharusnya dilakukan tahun 2023, tepat 150 tahun pembebasan para budak, bukan pada hari ini.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image