Mengenang Tragedi Kolosal Aceh Tahun 2004

Sejarah  

Saya sejak malam tadi mengenang tragedi tsunami di Aceh dengan doa dan airmata. Bukan tanpa sebab, seratus lebih nyawa kerabat dan keluarga menjadi syuhada pada peristiwa tersebut.

Kami tak bisa memakamkan jasad mereka secara mulia. Jenazah mereka hampir tak bisa dikenali lagi, bertumpuk dan berserakan dalam kuburan massal. Duka kami sangat pedih ketika itu.

Tak ada batu nisan yang melengkapi identitas sebagaimana lazim sebuah kuburan. Semua jasad dikubur massal untuk menghindari bencana lainnya. Bila dibandingkan, Dalam hal ini beruntunglah tentara Belanda yang tewas dalam Perang Aceh yang herois itu. Nama-nama mereka tertulis pada dinding di area pemakaman Kerkhoffd. Sedangkan warga aceh yang menjadi korban namanya tak ada yang terteras di nisan kuburnya.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image