Sejarah

Laporan Dari Sebrenica: Mengenang Fatma, Hingga Tonton Derbi Serbia Vs Bosnia di Pasar Sarajevo

Muslimah Bosnia menangis di nisan keluarganya yang menjadi korban pembantaian tentara Serbia di Sebrenica.
Muslimah Bosnia menangis di nisan keluarganya yang menjadi korban pembantaian tentara Serbia di Sebrenica.

Tak terasa besok, 28 tahun sudah peristiwa pembantian Muslim Bosnia. Yang paling menyedihkan sampai hari ini media internasional masih kerap melaporkan ditemukannya kuburan para korban di Srebenica, sebuah kota kecil sekitar empat jam perjalanan naik kendaraan dari ibu kota Bosnia, Sarajevo.

Srebrenica penting disebut karena sebagai salah satu pusat pembantaian Muslim Bosnia selain Sarejevo sendiri. Kuburan masal dengan lahan luas berada di sana. Beda dengan kuburan massal di Sarajevo yang relatif lebih kecil lahannya. Tapi keduanya menarik perhatian -- terutama di Sarajevo -- karena berada area ibu kota negara. Bahkan ini diambil dari lahan bekas taman kota.

Para kerabat memperingati tewasnya enam etnis Bosnia yang dieksekusi di hutan oleh pasukan paramiliter Serbia bernama
Para kerabat memperingati tewasnya enam etnis Bosnia yang dieksekusi di hutan oleh pasukan paramiliter Serbia bernama "Scorpions" pada tahun 1995, saat peringatan 25 tahun Pembantaian Srebrenica di Trnovo, Bosnia dan Herzegovina pada 17 Juli 2020.

Bekas luka dan trauma dari peristiwa itu, masih bisa lihat langsung. Semua masih terasa. Terutama dari kalangan generasi yang lebih dewasa, mereka pasti fasih menceritakan kejadian brutal itu.Sebagian gedung bekas perang di Sarajevo tampaknya sengaja dibiarkan untuk kenang-kenangan. Tembok gedung itu sebagain runtuh dan bila dilihat banyak sekali bekas lobang berondongan senjata yang berkaliber ringan sampai berat.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Fatma, seorang ibu paruh baya yang bekerja di sebuah hotel di Sarajevo menceritakan kengerian peristiwa itu. Untunglah tak ada sanak dan kerabat dekatnya menjadi korban. Ini karena mereka memilih tinggal di kamp pengungsian di Sarajevo yang dijaga ketat oleh pasukan PBB.

‘’ Entah karena apa, pada suatu pagi orang-orang Serbia datang menyerbu ke tempat kami. Orang-orang itu (tentara Serbia) itu mirip tentara Nazi. Mereka menangkapi dan menembaki mati banyak orang di sini,’’ kata Fatma dengan nada haru.

Baca lanjutan tulisan di halaman berikutnya.