Di Balik Sukses India Mencapai Bulan, Ada Satu Ilmuwan Muslim yang Berperan
Kelahiran INCOSPAR
Sabharai keasyikan meneliti sinar kosmik di PRL Ahmedabad. Ia fokus pada sinar kosmik dan sifat-sifat atmosfer bagian atas. Penelitian dalam fika teoretis dan fisika radio ditambahkan dengan hibab dari Komisi Energi Atom yang dipimpin Bhabha.
tahun 1961, sekali lagi akibat pengaruh Bhabha, PRL diakui sebagai Pusat Penelitian dan Pengembangan Ilmu Antariksa. Sarabhai diangkat sebagai anggota dewan Komisi Energi Atom.
Setelah melihat peluncuran satelit Sputnik oleh Uni Soviet, Sarabhai meyakinkan pemerintah akan pentingnya program luar angkasa. Agustus 1962, Nehru mempercayakan Departemen Energi Atom, yang sekretarisnya adalah Bhabha, mengurus penelitian luar angkasa.
Tahun berikut, tepatnya Februari 1962, Bhabha mendirikan Komite Nasional Penelitian Luar Angkasa India (INCOSPAR) sebagai sayap di bawah Departemen Energi Atom. Sarabhai menjadi ketuanya.
Enam tahun kemudian komite itu berkembang menjadi Organisasi Penelitian Luar Angkasa India, dan populer dengan akronim ISRO.
APJ Abdul Kalam
Sarabhai membutuhkan rekrutan muda yang berdedikasi. Salah satu pemuda yang masuk adalah APJ Abdul Kalam, yang kelak menjadi presiden India.
Kalam hanya punya ijazah bidang fisika tetapi tertarik pada teknik dirgantara. Tahun 1959, saat bekerja di Aeronautical Development Establishment (ADE) di Bengaluru, Kalam ditugaskan memimpin kelompok yang mengembangkan hovercraft untuk pasukan pertahanan.
Dibantu Satish Dhawan, yang kemudian menjadi ketua ISRO, Kalam mengembangkan hovercraft yang membuat VK Krishna Menon -- saat itu menjabat menteri pertahanan -- terkesan.
Dalam buku cons: Men and Women Who Shaped Today's India, penulis Anel Dharker mencatat Menon yang meminta Kalam bergabung dengan INCOSPAR sebagai insinyur roket.