Melacak Ernest Dezentje dari Keraton Surakarta Sampai Kampung Muara di Bogor

Sejarah  

Soekarno menggagas pendirian Lembaga Kebudayaan Rakyat (LEKRA), yang menghimpun seniman. Ernest Dezentje menjaga jarak dari politik. Ia menolak masuk LEKRA, tapi ketika Soekarno mendokumentasikan seni lukis yang terdapat di istana, seluruh lukisan Ernest Dezentje dimasukan.

Setelah Peristiwa G30SPKI dan Soekarno dilengserkan, Ernest Dezentje tidak terdengar lagi. Tidak ada kabar pelukis Mooi Indie itu memamerkan karyanya, atau terlibat dalam kegiatan berkesenian

Ia seolah hanya menghabiskan hidup dengan Satria Djupriyani, anak angkatnya dari keluarga istri. Djupriyani mengikuti jejak ayah angkat dengan menjadi penulis. Beberapa karyanya dihadiahkan kepada Ibu Tien Soeharto.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Tahun 1970 Soekarno meninggal dunia di RSPAD Jakarta. Dua tahun kemudian Ernest Dezentje menyusul. Sesuai wasiatnya, jenazah Ernest Dezentje dimakamkan di samping makam Siti Rasmini Dezentje, istri dan wanita paling dicintai.

Kini, makam keduanya berada di permukiman padat Kampung Muara. Makam keduanya terbengkalai, seolah tidak ada lagi keluarga Siti Rasmini yang mengurus. Satria Djupriyani juga telah meninggal pada tahun 2019.

Ernest Dezentje boleh saja terlupa, tapi sejarah telah mencatat pengabdian seumur hidup untuk mengangkat keindahan Indonesia ke dalam kanvas. Maka, akan selalu ada orang yang melacak eksistensinya dan memperkenalkannya kepada generasi esok.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image