Analisis Peneliti Amerika Soal Mitos Demit dan Makhluk Halus di Jawa

Budaya  
Pohon beringin tua di Jawa tahun 1900. Orang Jawa percaya di tempat ini banyak dihuni demit dan makhluk halus.
Pohon beringin tua di Jawa tahun 1900. Orang Jawa percaya di tempat ini banyak dihuni demit dan makhluk halus.

''Bayangkan, saya saja yang orang Jawa baru tahu soal nama-nama hantu ketika membaca bukunya Clifford Geertz dalam bukunya yang sangat fenomenal: Agama Jawa --Abangan, Santri, Priyayi Dalam Kebudayaan Jawa. Di buku itu baru tahu macam-macam hanti di Jawa,'' kata mantan Wakil Ketua MPR Harijayon Y Tohari pada suatu perbincangan di Senayan. Selaku orang yang besar di sekitar Solo, Hajriyanto geleng kepala sembari tertawa terkekeh.

''Ternyata bule lagi-lagi lebih teliti dan sistematis dari pada kita yang orang jawa itu sendiri,'' ujarnya lagi.

Tapi sebelum lebih saja kami perkenalkan Clifford (James) Geertz itu. Dia adalah seorang ahli antropologi asal Amerika Serikat. Ia paling dikenal melalui penelitian-penelitiannya mengenai Indonesia dan Maroko dalam bidang seperti agama, perkembangan ekonomi, struktur politik tradisional, serta kehidupan desa dan keluarga.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Sedangkan untuk buku 'Agama Jawa -- Abangan, Santri Priyayi dalam kebudayaan Jawa ini adalah karya dia ketika meneliti di sebuah kota kecil di Jawa Timur (banyak yang menyebut Kota Pare, di Kediri) pada dekade 1950-an. Geerz menyebut kota ini menarik diteliti karena terdiri dari 90 persen orang yang beragama Islam. Dan ini dia anggap sesuai denan objek kajiannya antropologi tentang agama dan orang Jawa yang memang menjadi proyek tulisan desertasinya di Universitas Harvard, Amerika Serikat.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image