Coba Memahami Matamatematika: Paradoks Ketakterhinggaan Logika Matematika
Oleh: Jaya Suprana, Budayawan, Pelopor Rekor MUI dan Aktivis Perdamaian.
Dalam upaya mempelajari matematika, saya terpaksa berhadapan dengan istilah metamatematika.
Saya mengalami proses jatuh-bangun sampai babak-belur tatkala berusaha coba-coba memahami makna apa yang disebut sebagai metamatematika.
Konon istilah matamatematika pertama kali eksplisit digunakan oleh David Hilbert pada 1922, sebagai sinonim terminologi Beweisstheori alias teori pembuktian tanpa keterkaitan dengan pembuktian di ranah hukum, namun lebih cenderung ke ranah logika serta merta matematika dan filsafat.
Kemudian pada 1931, Kurt Goedel memperparah suasana 'bingungologis' mengenai metamatematika dengan menulis buku berjudul “Ueber formal unentscheidbare Sätze der Principia Mathematica und verwandter Systeme, I."
Jika dipaksakan untuk dialih bahasa ke Indonesia kira-kira menjadi “Tentang Proposisi Principia Mathematica Dan Sistem Terkait yang Tidak Dapat Diputuskan Secara Formal, jilid 1”.