Apa Sih Makna Sura Dira Jayaningrat yang Dikatakan Anies Baswedan di Pentupan Debat

Budaya  
Pakubuwana ke X berkunjung ke Habib Aly Idrus di Luar Batang Jakarta pada 1920.
Pakubuwana ke X berkunjung ke Habib Aly Idrus di Luar Batang Jakarta pada 1920.

Oleh: Dr Rusdian Lubis, Dosen SBM ITB, Profesional Senior Bidang Pengelolaan SDA dan Lingkungan Hidup, dan Penulis Senior

Anies Baswedan dalam Closing Statement pada debat calon prsiden mengutip kalimat:: "Sura dira jayaningrat lebur dening pangastuti”

Itu adalah ungkapan bahasa Jawa. Maknanya kurang lebih: Keberanian, kedigdayaan dan kekuasaan dapat dikalahkan dengan kelembutan atau kebaikan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Segala sifat angkara, lebur dengan kesabaran dan kelembutan. Kata-kata bijak ini bisa kita baca dimana-mana, bahkan ditempel dimana saja, mungkin juga yang menulis atau menempel tidak terlalu paham artinya.

Uniknya dari catatan penulis, kalimat ini juga menjadi semboyan Kota Solo. Agak ironis?

“Sura dira jayaningrat lebur dening pangastuti” adalah bagian dari salah satu bait “Pupuh Kinanthi” dalam “Serat Witaradya” buah karya RN. Ranggawarsita (1802-1873) pujangga besar Kasunanan Surakarta, yang mengisahkan Raden Citrasoma, putra Sang Prabu Aji Pamasa di negara Witaradya.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image