Denny JA: Pemilu Curang, Efek Bansos Hingga Hak Angket

Politik  

Dari mana datang angka 13 juta- 18 juta suara itu? Ini matematikanya. Kemenangan Prabowo- Gibran akan diturunkan dari menang satu putaran ke menang saja tapi dua putaran.

Berarti kemenangan Prabowo-Gibran harus dibuktikan kurang dari 50 persen. Karena nanti KPU mengumumkan Prabowo-Gibran menang sekitar 58 persen, maka perlu dibuktikan sekitar 9 persen suara Prabowo- Gibran itu salah atau tidak sah.

Itu artinya dibutuhkan pembuktian sebanyak 9 persen x 204 juta pemilih (dikurangi Golput) itu sama dengan 13 juta- 18 juta suara. Dimana mencari pembuktian sebanyak itu. Jauh lebih sulit lagi jika kecurangan yang ada, jikapun ada, memang tak sebanyak itu.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Lalu ada puia yang ingin menyatakan telah terjadi politisasi dan personalisasi Bansos. Mari kita lihat data agregatnya yang terbaca melalui survei.

Survei LSI (Febuari 2024) menyatakan memang sebanyak 24% publik mengaku menerima Bansos. Dan sebanyak 74% pemilih menyatakan NO! Mereka tak menerima bansos.

Yang menerima Bansos (24%), sebanyak 69% memilih Prabowo-Gibran. Tapi yang tak menerima bansos (74%) mengaku sebanyak 54 persen juga memilih Prabowo- Gibran.

Ini faktanya. Prabowo- Gibran memang menang satu putaran saja, baik di kalangan penerima bansos ataupun yang tidak menerima bansos.

Jika pun tak ada bansos selama era pilpres 2024, Prabowo- Gibran tetap menang satu putaran saja di angka 54 persen, bukan 58 persen. Bisa dikatakan, efek Bansos hanya 4 persen saja.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image