Militer

Tentara Santri Pada Legiun Keraton Mataram di Era Mangkunegara I

Gaya busana santri pada zaman dahulu.
Gaya busana santri pada zaman dahulu.

Mangkunegara menghabiskan banyak waktu dengan pasukannya, misalnya melatih mereka berkuda, menggunakan senjata tradisional dan modern. Salah satu kebiasaanya dalam memberikan pelatihan adalah memberikan pancingan bagi pasukan berkuda istana untuk bergerak dengan akurat.

Pancingan ittu dilakukan Mangkunegara dengan melempar uang dari atas panggung kepada penunggang kuda di bawahnya. Maka prajurit berkuda yang kurang koordinasi mati dan tangannya tidak akan mendapatlan bonus itu.

Dia juga mengusahakan dengan segala cara agar perlengkapan pasukannya selalu mutakhir. Mangkunegara rutin membeli kuda-kuda baru yang lebih besar untuk mengganti kuda-kuda yang sudah tua. Dia juga selalu membujuk para pejabat tinggi Belanda untuk mendapatkan senjata api yang paling mutakhir.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Namun penting juga diketahui dan dicatat bahwa Mangkunegara memiliki setidaknya tida korps (legion) prajurit yang direkrut secara ekslusif dari kelompok santrai atau komunitas kaum. Mereka disebut wong ‘Wong Prawira’. Legiun ini dikepalai dua lurah dan kaayan, ‘’Trunaduta” dan “Suragama” (anggotanya juga empat puluh orang prajurit.

Berita Terkait

Image

Robohnya Proyek Idealisasi Kolonial Bahwa Jawa Bukan Islam