Tentara Santri Pada Legiun Keraton Mataram di Era Mangkunegara I

Militer  

Mangkunegara menggambarkan legiun santri ini dengan sebutan sebagai ‘santri ngiras prjurite”, santri juga mengabdi sebagai prajurit dan sebagai bala ‘kaum’. Kiprah legiun ini muncul selalu dihampir setiap catatan ibadah ‘jumungahan’, seperti dalam acara membaca Alquran dan mengucap dzikir.

Sama halnya dengan prajurit lain, legiun santri ini juga mempynyai dari korps keprajuritan keraton Mangkunegara. Mereka harus berlahir secara rutin menyiapkan diri untuk berperang.

Namun juga mereka kerapkali melakulan tugas non militer, seperti menanam padi, memperbaiki bangunan keraton, mengerjakan pembangunan irigasi, dan bahkan membuang tinja dan air kotor. Abdi keraton biasanya memberikan bantuan kepada prajurit yang mendapat tugas tersebut.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Tentara Mangkunegara jumlahnya besar dan bertambah terus personilnya. Penulis buku harian raja kala itu mencatat bahwa dalam periode kekuasaan Mangkunegara I kelompok tentara mencapai 24 korps prajurit. Setiap korps punya nama sendiri yang menunjukan kegagahan, misalnya Singa Buas atau memakai nama pahlawan yang legendaris.

Jumlah tentara di setiap korps bervariasi antara tiga puluh sampai empat puluh empat prajurit. Mereka biasanya dikepalai oleh dua ‘lurah’. Beberapa lurah adalah saudara batih Mengkunegara.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image