Tentara Zionis Israel Sudah Berperang 150 Hari, Hamas Gagal Dilenyapkan dari Gaza? (bag 1)

Militer  

Dalam penilaian Mustafa, sayap militer Hamas “bahkan tidak terkena dampak sedikit pun.

Israel memiliki tentara yang tidak tahu cara menimbulkan kerugian dan mudah mengalami demoralisasi, katanya kepada Anadolu, seraya menambahkan bahwa perpecahan besar kini terlihat antara militer dan lembaga politik.

Baca juga: Tanpa Dukungan Amerika Israel Punah: Apakah akan Seperti Vietnam dan Afghanistan? (bag 1)

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Israel juga menghadapi masalah kredibilitas karena banyak klaim mereka sebelumnya yang terbantahkan, katanya.

“Awalnya, Israel mengatakan bahwa markas Hamas berada di utara dan pusat komandonya berada di utara, dan faktanya mereka tidak dapat memenuhi syarat tersebut. Tidak ada bukti nyata atas tuduhan dan asumsi yang dibuat tersebut,” katanya.

“Sekarang kita mendengar mereka mengatakan bahwa mereka harus pergi ke selatan, dan Rafah terbukti menjadi benteng terakhir Hamas dengan empat batalyon terakhir – sekali lagi, sesuatu yang mereka klaim tanpa bukti yang serius.”

Analis Palestina tersebut mencatat bahwa ketua Hamas Ismail Haniyeh telah mengatakan bahwa apa yang Israel tidak dapat capai secara militer, tidak dapat diharapkan untuk dicapai sekarang secara politik melalui negosiasi.

Ini pada akhirnya adalah perang gesekan dan Hamas masih mampu bertahan, tambahnya.

“Hamas menerapkan taktik tidak hanya peperangan asimetris tetapi juga diplomasi asimetris, pada dasarnya mencoba untuk mengatasinya sampai Israel menjadi cukup putus asa sehingga perlu berunding dengannya,” kata Mustafa.

Baca juga: Tentara Israel akan Punah: Mujahidin Palestina Bertahan, Die-Hard dan Cerdik (Bag, 2)

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image