Ramadhan Masa Ottoman: Tradisi Sahur Bersama dan Pembebasan Utang

Agama  

Jaminan keamanan untuk masyarakat non Muslim ini tercatat dengan tinta emas dalam sejarah. Bahkan secara khusus, Sultan memerintahkan menerbitkan semacam surat yang disebut 'Tembihname'. Surat yang ditujukan bagi orang asing dan non Muslim ini isinya tentang keistimewaan Ramadhan dan bagaimana seharusnya berperilaku di bulan suci ini.

Mereka yang menerima akan merasa terhormat dan dihargai. Sehingga tak ada salah paham atau gesekan yang disebabkan ketidakpahaman pada syariat puasa bagi mereka yang tidak menjalankannya.

Menyambut Ramadhan dengan membagikan makanan bagi siapa saja dan membebaskan utang saudara-saudara kita tentu sangat diharapkan pada situasi seperti sekarang ini. Bukankah mereka yang terlilit utang menjadi bagian dari 8 golongan yang berhak mendapatkan zakat?

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, amil zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang terlilit utang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan.” [QS. At Taubah: 60].

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image