The Miracle Man: Kisah Masjid Sholawat di Sydney, Australia (bag 1)

Agama  

Tempat itu bernama Saung Darussalam. ‘Saung’ karena rumah-rumah bambu berdiri di tempat itu, disebut ‘saung’ oleh orang Sunda. Sementara ‘darussalam’ atau ‘dār as-salām’ adalah kontraksi kata bahasa Arab yang bermakna ‘rumah kedamaian’.

Pertama kali saya mengunjungi tempat itu sekitar tahun 2021. Waktu itu Saung Darussalam masih di masa-masa awal berdiri. Hamparan sawah yang hijau, kebun stroberi yang tertata rapi, kolam-kolam ikan dengan gemericiknya yang memanjakan telinga... Di tanah seluas sekitar 600 m2 itu berdiri beberapa ‘saung’ dari bambu. Dipadukan dengan udara dingin, tempat itu benar-benar indah dan menyejukkan mata.

Namun, bukan ‘set up’ fisiknya yang membuat tempat itu benar-benar indah dan menyejukkan mata, tetapi orang-orang yang tinggal di sana: Mereka yang memendam rindu kepada Rasulullah. Para pelantun shalawat yang tak kenal lelah. Setiap malam di tempat itu dibacakan shalawat pengobat rindu, bait-bait indah dari kitab ‘Dalailul Wushul’, sudah dua tahun mereka membacanya tanpa putus.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Bukan hanya itu, di sana juga tersimpan sebuah ‘pusaka’ yang tak ternilai harganya. Saya tak bisa menceritakannya di sini. Hanya para perindu dan pecinta yang tahu betapa istimewanya hal itu.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image