Xenofobia dan Tantangan Dakwah Islam di Liga Premier Inggris (Bag 2)
AgamaKlub masih akan khawatir jika mereka mengidentifikasi diri mereka sebagai Muslim akan membuat permintaan khusus. Hal inilah yang akan mempengaruhi peluang mereka untuk mendapatkan kontrak profesional. Banyak penyesuaian yang dilakukan, tapi itu dilakukan di level tim utama.
“Saya menggunakan ruang multi-agama di Anfield; itu brilian, mudah diakses. Orang-orang masuk dan keluar sepanjang waktu. Bagaimana kita membawanya ke tingkat berikutnya? Dari akar rumput, akademi hingga tim utama, bagaimana kita memastikan inklusi terjadi untuk semua orang?,'' tegas Rihla Akhtar.
Memang banyak perubahan signifikan telah dilakukan di liga Primeir, meskipun diperlukan lebih banyak perubahan. Tapi yang pasti, wajah sepak bola Inggris telah berubah secara tak terbayangkan akibat pengaruh Islam sejak dimulainya liga tersebut pada tahun 1992, ketika Nayim dari Tottenham menjadi satu-satunya warga Muslim taat yang bermain di sana.