Prabowonomics dan Soal Makan Gratis Siswa Sekolah
Oleh: Dr Fuad Bawazier, Mantan Menteri Keuangan.
Entah siapa yg mengorchestra, tiba tiba ada dana mengalir ke luar negeri akhir akhir ini sebesar USD1,1milyar yang di ributkan di media. Di bumbui pula apalagi bila Sri Mulyani jadi mundur sebagai Menteri Keuangan, tentulah ekonomi Indonesia akan terpuruk.
Nampak betul ada yang menskenario berita berita ini karena dikaitkan dengan program Presiden terpilih, yakni Prabowo dengan makan siang gratis anak sekolah yang konon makan biaya maksimum Rp 450 trilyun.
Argumentasipun di lontarkan bahwa program itu akan memberatkan APBN, menambah defisit, menambah utang, atau menambah/ menaikkan tarif pajak.
Kalaupun ada yang lebih menonjol adalah kekuatiran pemerintah Indonesia bakalan gagal membayar bunga utangnya. Makanya asing melepas Surat Berharganya di Indonesia. Sementara ini jangan di pikirkan dulu utangnya yang jatuh tempo, sebab itu di bayar dengan utang baru. Hanya bunga saja yang jadi beban APBN.
Padahal sudah amat biasa dana asing keluar masuk Indonesia, seperti naik turunnya index saham, atau kurs rupiah. Tidak perlu di dramatisir. Pemain asing di pasar uang dan pasar modal selalu saja mengejar keuntungan dan acapkali pula mengecoh dengan keluar masuk dana.