Chan Chan, Kota dengan Bangunan Tanah Lumpur di Peru Utara

Oleh: Jaya Suprana, Budayawan dan Aktivis Kemanusiaan.
BANYAK orang tahu bahwa Can-Can merupakan suatu jenis tarian panggung genre kabaret dengan gaya angkat-angkat gaun berasal dari kawasan Moulin Rouge Paris.
Jenis tari ini dipopulerkan oleh lukisan Henri de Toulouse-Lautrec dan musik Jacques Offenbach yang kemudian juga populer di pergelaran salon Wild West Amerika Serikat.
Secara hakikat dapat dikatakan bahwa sebagai jenis tarian, Can-Can merupakan asal-muasal Strip Tease. Juga cukup banyak orang tahu bahwa Cha Cha Cha adalah suatu jenis tari pergaulan Latin yang mulai populer di Hongkong kemudian merambah sampai ke Singapura dan Indonesia.
Namun tidak banyak orang tahu, termasuk saya, tentang Chan Chan yang sama sekali bukan jenis seni tari maupun musik, namun merupakan petilasan ibu kota kerajaan Chimu dari peradaban pra Kolumbia.
Pada masa kini reruntuhannya dapat dikunjungi di sekitar 5 kilometer sebelah Barat kota Trujillo, Peru utara.
Halaman 2 / 3
Di Chan Chan ditemukan lebih dari sepuluh ribu bangunan termasuk istana dengan dinding berhias ornamen indah dihuni sekitar lima puluh ribu penduduk dengan taman-taman hijau berkat sistem irigasi tergolong modern pada masa abad XV.
Di samping mahir membangun sistem akuaduk dan teknologi saluran air bersih maupun pembuangan limbah untuk kawasan urban, masyarakat Chan Chan juga tersohor terampil sebagai seniman pengrajin seni kerajinan emas serta nelayan yang hidup sejahtera dari perikanan laut.
Pada tahun 1986, Chan Chan dimaklumatkan oleh UNESCO sebagai situs Warisan Budaya Dunia. Kota iini telah dipugar menjadi situs destinasi budaya utama Peru setara Machu Picchu dengan bangunan bebatuan polos tanpa ornamen dan padang pasir Nazca berhias garis-garis lukisan ukuran gigantis.
Bangunan monumental ini juga hanya bisa ditangkap Indera lihat manusia dari perspektif burung elang dengan menggunakan teknologi drone, balon atau pesawat terbang.
Halaman 3 / 3

Kerajaan Chimu adalah satu di antara peradaban pra-Kolumbian yang mencapai puncak kejayaan sekitar abad XIV sebagai pewaris kebudayaan Michica sebelum dikuasai oleh peradaban Inka.
Chan Chan dibangun sebagai ibu kota kerajaan dengan bahan tanah liat berlapis lumpur. Diyakini oleh para arkeolog bahwa pembangunan Machu Picchu yang menggunakan bahan bebatuan merupakan penerus tradisi arsitektur masyarakat yang membangun Chan Chan dengan bahan tanah liat berlapis lumpur.
Untuk sementara ini, Chan Chan dianggap sebagai kota terbuat dari lumpur yang terluas di dunia, maka sebenarnya Chan-Chan juga layak menyandang julukan sebagai Kuala Lumpur Peru.
Secara bertahap Chan Chan berkembang dari sebuah dusun nelayan mulai abad XIII menjadi metropolis sebelum dikuasai oleh Inka kemudian dihancur-leburkan oleh kolonialisme Spanyol.

Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook