Jawa dan Imajinasi Kekuasaan Jawa Masa kini

Budaya  

Maka saat ini muncullah berbagai kisah ‘carangan yang baru’. Bila dulu hanya muncul kisah carangan ala ‘Petruk Dari Ratu (Petruk Menjadi Raja) atau Semar Mbangun Kahyangan (Semar Membangun Kerajaan Para Dewa), kisah-kisah carangan baru kini bermunculan. Ki Seno yang sangat piawai memainkan tokoh Punokawan Bagong memainkan kisah carangan itu seperti Bagong Kembar, Bagong Gugat Kahyangan, Petruk Mantu, Bagong Duta, Wisanggeni Mantu dan lainnya.

Nah, ketika lagi-lagi soal lakon ‘carangan’ Mahabarata yang kini digemari orang Jawa masa kini ditanyakan kepada Fachry Ali, dia menjawab dengan ringan tapi serius. Katanya, Jawa kali ini sedang berubah. Jawa ‘semangkin’ (semakin) tak mau sesuatu yang keadaan hitam putih, benar-salah secara kontras. ‘Mereka senang yang serba ‘abu-abu’,’’ ujarnya.

Benarkah begitu? Jawabnya bila ditelusuri hal ini masih ‘dapat diperdebatkan’. Jawa yang menurut DN Aidit dalam Film G30S PKI sebagai ‘konci’ Indonesia belum beranjak jauh. Hal ini makin aneh bila dikaitkan dengan kekuasaan Indonesia moderen yang mau tak mau terimbas kebudayaan dan kekuasaan Jawa. Polarisasi akut dua bagian ‘Pancasila dan anti Pancasila (khilafah), radikal dan toleran, NKRI dan separatis, begitu menjadi-jadi serta seolah tak ada jalan ketiga (third way)yang lain.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Akibatnya, semua terasa begitu terbelah. Kritik kerap dianggap fitnah. Kabar baik dianggap hoaks. Pujian dan makian bercampur-campur di ruang publik masa kini yakni media sosial.

Tapi apakah hanya terjadi di masa kini? Jawabnya pun tidak juga. Di akhir pemerintahan Soekarno, Soe Hok Gie (juga Aidit) dahulu pun kerap terang-terangan menyindirnya kebanalan suasana. Gaya bicara Sukarno ketika berpidato yang terpengaruh HOS Cokro Aminoto dan jumlah isterinya yang lebih dari satu, membuat Gie menanggap Soekarno berlakon layaknya raja Jawa. Dan setiap Soekarno berpidato menggelora dia menyebutnya bila Soekarno tengah mendalang.’’Dia lagi merasa dirinya sebagai raja Jawa,’’ begitu ungkap Soe Hok Gie.

Jadi benarkan imaji Indonesia dan kekuasaan Jawa sudah berubah. Wallahu’alam bissawa

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image