Tasawuf: Gerakan Sosial Islam yang Tertindas dan Terlupakan

Budaya  

Terkait dengan kegiatan tasawuf pada masa sekarang, pegiat tarekat Syaeful Hadmar yang tinggal di Bekasi, Jawa Barat, mengatakan, sampai sekarang berbagai forum pertemuan antaranggota tarekat masih tetap berjalan seperti biasa. Bentuknya bisa merupakan pengajian, melakukan zikir bersama, hingga pergi berziarah bersama ke berbagai makam Wali Songo.

''Ya, masih seperti yang dahulu. Berbagai forum pengajian tarekat, misalnya melakukan zikir bersama tetap saja dihadiri ribuan orang. Forum ini tersebar di banyak tempat, mulai dari Jawa, Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, Maluku, hingga Nusa Tenggara. Kegiatan ini malah sudah bersifat rutin, bisa bulanan maupun tengah bulanan,'' katanya.

Dari pengamatan Syaeful, belakangan ini minat masyarakat terhadap tasawuf mulai meninggi kembali. Berbagai buku mengenai tasawuf terlihat laris di pasaran. Bahkan, banyak sekali orang yang kini menjadi sibuk mencari guru-guru spiritual yang tersebar di berbagai wilayah. Mereka menemuinya untuk belajar tasawuf guna mencari ketenangan batin.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

''Namun, saya akui aktivis kegiatan tasawuf yang kini tetap marak itu masih merupakan sarana ekspresi pencarian spiritual yang bersifat pribadi. Jadi, masih belum bisa menjadi sebuah gerakan sosial yang dapat memengaruhi masyarakat yang berada di luar kelompoknya. Atau dengan kata lain, ekspresinya tetap belum berubah, padahal kelompok tarekat itu punya potensi besar untuk menjadi wadah terjadinya perubahan wajah dalam ekspresi umat Islam Indonesia secara keseluruhan. Adanya situasi ini memang patut kita sayangkan,'' kata Syaeful menandaskan.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image