Anies Baswedan, Toponimi Jakarta Barat, dan Buku Kisah Nama Tempat Tanpa Konon Katanya

Sejarah  

Asumsi yang Keliru

Sebagian besar nama-nama kampung, tempat, atau permukiman di Jakarta berasal dari nama tanaman. Asumsi yang tidak keliru, tapi tidak selamanya benar.

Ketika asumsi ini digunakan untuk mengkaji Pinangsia, sebuah kelurahan di Kecamatan Taman Sari, yang muncul adalah bayangan bahwa di kawasan itu dulunya banyak pohon pinang.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Tidak ada bukti yang menyebutkan Pinangsia adalah tanah partikelir, yang namanya diberikan landmeeter. Jadi, sangat tidak mungkin pinang mendominasi wilayah itu dan penduduk menyebutnya pinangsia. Bukti lain, Pinangsia terletak di kawasan Pecinaan era Hindia-Belanda.

Nama Pinangsia relatif muncul di penghujung abad ke 19, ketika wilayah itu diubah distik keuangan. Ada seutas jalan bernama Financienstraat, kini bernama Jl Pinangsia, dengan kantor-kantor bank dan bisnis keuangan di kedua sisinya.

Pelaku bisnis keuangan bukan hanya orang Belanda tapi juga Tionghoa totok atau xinke. Kata Pinangsia lahir dari ketidak-bisaan orang Tionghoa totok mengucapkan Financienstraat, yang membuat mereka menyebut jalan itu sesuai lidahnya, yaitu Pinangsia.

Nama Pinangsia semula populer dari mulut ke mulut di kalangan pemukim Tionghoa xinke, meluas ke masyarakat Cina yang sekian generasi telah ada di Batavia, dan seterusnya menjadi lebih populer dibanding Financienstraat.

Contoh menarik lainnya adalah Meruya. Dalam peta VOC tertulis Maruja. Kata ini kali pertama digunakan untuk nama spruijt, atau sungai kecil yang berulu di rawa-rawa.

Maruja bukan nama pohon, kendati wilayah itu tanah partikelir. Nama Maruja, seperti dalam kasus Kalideres, diberikan pemilik pertamanya. Orang-orang tua sekitar diwariskan cerita bahwa Meruya adalah nama seorang perempuan baik hati dan cantik. Maruja ternyata nama lain Maria, ibu Yesus Kristus atau Isa Al Masih.

Buku ini menghindari dua kata yang banyak digunakan penulis, yaitu konon katanya dan dulunya. Penulis buku berusaha menjelaskan sejarah penamaan suatu tempat berdasarkan arsip VOC dan Hindia-Belanda. Sumber dari orang-orang tua diminimalkan dengan alasan-alasan tertentu.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image