Ke Mana Nasib Tahta Kerajaan Inggris Sepeninggal Elisabeth II?

Politik  

Elizabeth II dan Rame-rame menolak takhta Inggris

Barbados adalah negara terakhir yang melepaskan diri dari takhta Inggris dan menjadi republik. Setelah Perang Dunia II, beberapa negara juga melepaskan diri, termasuk Nigeria, India, dan Pakistan.

Mereka yang lepas dari takhta Inggris hanya menginginkan satu hal, yaitu mengganti ratu atau raja Inggris dengan orang lokal sebagai kepala negara.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Alasan lain, negara-negara itu melihat monarki sebagai sisa kolonialisme yang tidak diinginkan. Melepaskan diri dari Inggris adalah langkah terakhir menjauhkan diri Inggris.

Tahun 1970-an, terjadi gelombang besar terakhir upaya melepaskan diri dari takhta Inggris. Negara-negara Karibia; Dominika, Guyana, Trinidad & Tobago, Mauritius di Samudera HIndia, berusaha melepaskan diri. Mereka mendapatkannya tahun 1992.

Yang menarik dari semua itu adalah pernyataan Sandra Mason, gubernur jenderal Barbados, saat mengumumkan negaranya lepas dari takhta Inggris.

"Waktunya telah tiba untuk sepenuhnya meninggalkan masa lalu kolonial kita," kata Mason. "Ini adalah puncak kemerdekaan yang telah lama ditunggu-tunggu."

Barbados 'merdeka' dan membentuk pemerintahan sendiri 55 tahun lalu. Namun, takhta Inggris masih menjadi kepala negara. Orang Barbados menyebut negara mereka merdeka yang tidak merdeka.

Menariknya, gerakan lepas dari takhta Inggris itu dipimpin Sandra Mason -- gubenur jenderal yang juga perwakilan ratu Inggris di Barbados.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image