Antara Emha Ainun Nadjib dan Ebiet G Ade: Dua Pendekar dari Satu Sarang

Budaya  

Seorang sosiolog dan dosen di Universitas Gajah Mada yang juga mantan wartawan Tabloid Detik, DR Najib Azka, mengatakan antara ‘4 E’ itu memang tak mungkin dipisahkan. Mereka mengawali karir bersama. Emha bertindak sebagai mentor, kemudian Eha, Eko, dan si bungsu Ebiet adalah kawan hidup sekaligus teman berdebat dan berdiskusi. Bahkan, syair lagu dalam serial album Camelia itu penuh dengan idiom dan pilihan diksi yang ‘sangat Emha banget’. Lagu itu selain dibuat di Yogyakarta sebagai ‘base camp’-nya, juga banyak ditulis di Pekalongan yakni tempat tinggalnya Eha dan Eko. Di kota itu, Emha juga sering hadir untuk baca puisi, berceramah, hingga main teater. Keempat sosok itu hidupnya saling terjalin satu sama lain.

‘’Lalu hits ‘Lolong’ misalnya itu terinspirasi dari tempat wisata Guci yang tak jauh dari Pekalongan. Saya tahu dan sempat dengar adanya lagu ‘Sungai Keramat’ yang tempat di Pekalongan yang dipercaya sebagai ajang cari jodoh. Lagu itu sempat saya punya rekamannya, namun kemudian hilang dan lagu itu juga tidak ada di album Ebiet yang direkam di Jackson Record. Bahkan, kala itu sempat di kalangan kami dan 4 E sempat menyebut sosok gadis yang disebut Ebiet dengan nama Camelia itu sebenarnya adalah gadis Pekalongan. Jejak ini pun ada dalam lagu Dzaffin dalam album kelima Ebiet G Ade: Langkah Berikutnya,’’ kata Nazib Azka.

Jadi, baik Emha maupun Ebiet keduanya adalah sepasang pendekar dari satu sarang. Emha sampai hari ini tetap memukau publik. Setiap ceramahnya bersama ‘Kyai Kanjeng’ di berbagai tempat hingga universitas tetap memantik perhatian ribuan jamaah. Persis apa yang Emha selama ini sudah dia lakukan semenjak tahun 1970-an.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Ebiet pun begitu. Lagu-lagunya abadi hingga masa kini. Lenguhan suaranya selalu ditunggu publik. Mereka mengenali dan akrab setiap kali Ebiet bernyanyi. Syair lagunya yang sangat terpengaruh syair puisi dan pemikiran filsafat Emha terus melayang-layang dalam udara Indonesia.’’Bahkan, benar apa yang dikatakan Eha Kartengara bila berkat lagu dan suara Ebiet Indonesia terasa indah. Itulah hal yang tidak terbayangkan dari sosok Emha dan Ebiet. Keduanya sudah menjadi sejarah dan ikon Indonesia,’’ tandas Najib Azka.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image