Sejarah

FIFA Netral? Kisah Persekusi FIFA dan Israel Kepada Sepakbola Palestina

Timnas Sepakbola Palestina 1940.
Timnas Sepakbola Palestina 1940.

Terkait dengan keputusan FIFA membatalkan penyelenggaraan putaran final Piala DUia U 20 di Indonesia, bermunculan klaim dan opini yang menganggap jangan campurtangankan sepakbola dengan politik. Ada juga klaim yang memberi kesan FIFA dari dahulu sampai sekarang selalu bersikap sportif dan jujur. Padahal pada kenyataannya tidak sama sekali, lembaga sepakbola dunia itu juga penuh dilumuri berbagai sikap ketidaknetralan, suap, hingga korupsi.

Khusus untuk Indonesia sejarahnya jelas sepakbola merupakan alat perjuangan kemerdekaan. Ini sudah dilakukan semenjak awal abad 20 lalu oleh Suratin dengan mendirikan PSSI dan Sukarno ketika bersama M Husni Thamrin mendirikan perkumpulan dan stadion Persija Jakarta. Sepakbola yang dipakai pemerintah sebagai aksi rasisme, oleh kedua tokoh bangsa tersebut dijadikan alat kesetaraan dan menumbuhkan solidaritas.

Hal yang sama juga terjadi dalam sejarah sepakbola di Palestina. Semenjak awal sepakbola dipakai sebagai alat perjuangan. Maka, wajar bila mereka terus dipersekusi. Bahkan, stadion mereka ditembaki.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Sejarah kelam ini ada pada tulisan dari Badr Taleb Makki. Dia adalah editor olah raga surat kabar al-Sha'b di Yerusalem dari 1986 hingga 1993 dan Sekretaris Klub Hilal Al-Quds dari 1990-2007. SeDirlain itu, dia juga merupakan direktur media Kementerian Pemuda dan Olahraga dari 1994 hingga 2014, juru bicara media dan Sekretaris Asosiasi Sepak Bola Palestina dari 1996 hingga 2007, dan Direktur media Komite Olimpiade Palestina dari 2015-2018.

Berikut tulisah Badr Taleb Maliki selengkapnya: