FIFA Netral? Kisah Persekusi FIFA dan Israel Kepada Sepakbola Palestina

Sejarah  

Pada kurun gelombang pertama imigrasi Yahudi ke Palestina di akhir abad ke-19, gerakan Zionis berusaha menggunakan olahraga untuk mendukung proyeknya. Mereka percaya itu dapat disalurkan secara efektif sebagai cara untuk mempersiapkan pemuda Yahudi di Palestina untuk membangun 'tanah air'.

IPersitiwa itu terjadi sebelum Deklarasi Balfour – yang memberikan dorongan besar untuk proyek ini pada tahun 1917. Pada saat itu Inggris berjanji untuk membantu gerakan Zionis membangun tanah air Yahudi di Mandat Palestina.

Pada tahun 1925, orang Yahudi di Palestina membentuk badan untuk mengatur dan mengatur klub sepak bola Yahudi yang sudah mulai bermunculan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Awalnya, ia mendaftar untuk bergabung dengan Federation Internationale de Football Association (FIFA) tetapi tidak berhasil; organisasi yang didirikan oleh Maccabi World Union, tidak mewakili orang Arab dan Yahudi. Inilah alasan utama yang diberikan FIFA atas penolakannya untuk mengakuinya sebagai anggota.

Pada tahun 1928, Asosiasi Sepak Bola Palestina pertama dibentuk. Itu termasuk pemain Arab dan Yahudi, dengan masuknya orang Arab untuk memenuhi permintaan FIFA untuk mewakili seluruh penduduk di Palestina.

Pada tahun 1929, Asosiasi Sepak Bola Palestina bergabung dengan FIFA. Namun, hanya anggota Yahudi yang bertanggung jawab menjalankan organisasi, dengan peran anggota Arab yang ditoken dan dipinggirkan.

Sebagai tanggapan, orang Arab Palestina mendirikan Asosiasi Sepak Bola Arab Palestina pada tahun 1931, yang menyerukan boikot tim Zionis di Palestina dan menyelenggarakan kegiatan olahraga khusus Arab.

Asosiasi Sepak Bola Arab Palestina untuk sementara dibubarkan setelah Pemberontakan Besar Palestina (1936-39), dengan banyak anggotanya ditangkap dan dipenjarakan oleh pemerintah Mandat Inggris karena keterlibatan mereka dalam pemberontakan.

Pada tahun-tahun berikutnya, banyak klub sepak bola didirikan di Yerusalem, Jaffa, Haifa, Acca, Gaza, dan Hebron. Pada tahun 1944, Asosiasi Sepak Bola Arab Palestina didirikan kembali dan bertahan hingga Nakba pada tahun 1948.

Sementara itu, Asosiasi Sepak Bola Palestina yang didominasi Zionis berpartisipasi dalam kualifikasi Piala Dunia tahun 1934 melawan Mesir dan tahun 1938 melawan Yunani. Mereka menggunakan nama "Palestina" ("Palestina Wajib") pada kedua kesempatan tersebut. Namun, tim yang bermain tidak memiliki pemain Arab. Beberapa pesepakbola Yahudi adalah tentara yang bertugas di tentara Inggris.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image