Pemilu Bukan Cari Ken Arok, Ratu Adil, Orang Kuat: Pemilu Hanya untuk Singkirkan Orang Jahat!

Sejarah  

Sosok Mesias dalam Islam

Kemudian, bagaimana sosok Al Masih dan Imam Mahdi dalam Islam? Mengupas soal ini, Rasyidi menyatakan perkataan Mesiah berasal dari bahasa Ibrani (Mashiah). Dalam bahasa Arab disebut Al-Masih. Arti sebenarnya adalah orang yang diusap dengan minyak kasturi. Perkataan Latin Christos sebenarnya juga terjemahan dari 'Mashiah' itu. Istilah ini selanjutnya digunakan untuk menyebut orang yang dipermuliakan,'juru selamat'.

Menurut dia, dalam eskatologi Islam memang diceritakan akan datangnya Al Masih menjelang hari kiamat, yang menertibkan keadaan yang dirusak oleh Dajal. Akan tetapi, ini bukan merupakan doktrin pokok. Yang pokok adalah kepercayaan akan datangnya hari kiamat. Kisah Al Masih dan Dajal itu hanya terdapat dalam hadis, tetapi tidak dalam Alquran. Sedangkan, hadis hanyalah sumber kedua.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

''Lagi pula, eskatologis itu memang tidak bisa diterangkan secara akal. Jadi, orang bisa percaya atau tidak percaya. Yang jelas, eskatologis ini tidak ada hubungannya dengan gerakan politik. Gerakan mesianis dalam Islam tidak timbul karena eskatologis ini, tetapi oleh konsep lain tentang Imam Mahdi,'' katanya.

Konsep Imam Mahdi sendiri mula-mula timbul sesudah kacaunya soal kekhalifahan sejak Usman bin Affan. Ali bin Abi Thalib yang menggantikan kedudukannya kemudian terbunuh oleh kaum Khawarij. Husein anak Ali yang menuntut kekhalifahan, juga terbunuh dalam perang Karbela. Maka, para pengikutya kemudian mengangkat anak Ali yang lain (yang bukan keturunan Fatimah binti Muhammad), Muhamamd Al Hanafiyah. Ia dijuluki Imam Mahdi, yang berarti 'pemimpin yang mendapatlan petunjuk Tuhan'.

''Sejak itu ide tentang Imam Mahdi bermunculan di dunia Islam. Ini terjadi di Maroko, Spanyol, Tunisia, dan juga Sudan. Gerakan ini umumnya timbul sebagai perlawanan terhadap penguasa yang dianggap zalim atau terhadap kekuasaan asing,'' kata Rasyidi.

Kalau begitu, masihkah perlu menunggu datangnya Ratu Adil, orang kuat dalam pemilu 2024 ini? Jawabnya sama sekali tak perlu. Kita hanya mencari sosok pemimpin yang orang beretika dan sudah pnya rekam jejak menegakkan hukum yang berkadilan.

Pemilu bukan menacari sosok Ken Arok!

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image