Makhlus Halus di Jawa: Tuyul Mahkhluk Halus Pencari Uang yang Karib..? (Bagian 2)
BudayaMelalui tiga orang informan dalam penelitian Cliffor Geertz di Mojokuto, ada tiga jenis orang yang dianggap berpotensi memelihara Tuyul.
Mereka itu adalah seorang jagal kaya, seorang perempuan pedagang tekstil yang tiba-tiba jadi orang kaya baru sejak pendudukan Jepang, dan seorang haji kawakan yang jadi saudagar sangat kaya di masa sebelum perang, tetapi sekarang tidak lagi. Mereka semua dianggap telah membuat perjanjian seperti itu.
Kata sang informan ketiga orang itu masing-masing telah pergi ke berbagai reruntuhan Hindu yang membentuk lingkaran besar di sekitar Mojokuto: seperti Borobudur di barat, Penataran di selatan, Bongkeng di timur dan makam Sunan Giri, hingga makam pahlawan kebudayaan Jawa yang terletak di dekat Gresik, di sebelah utara.
Di masing-masing tempat keramat ini mereka bersumpah, kalau makhluk halus di situ berkenan memberikan tuyul, mereka akan mempersembahkan korban manusia yang dibunuh secara magis untuk makhluk halus itu setiap tahunnya—baik orang itu keluarga dekat ataupun teman sendiri.
Pada umumnya disepakati bahwa di kemudian hari para pemilik tuyul yang mengerjakan ilmu sihir ini akan mengalami sekarat yang lama dan berat sekali sebelum meninggal: nafas mereka makin lama makin pendek, mereka akan merasakan sakit dan demam tinggi yang berkelanjutan serta meninggal pelan-pelan dengan sangat menyakitkan.