Kisah Perang Tuyul di Malam Jumat Dalam Penelitian Cifford Geertz

Budaya  

Maka, pada suatu Jum’at tengah malam, murid-muridnya menyerang tuyul-tuyul Pak Haji, tetapi yang disebut terakhir ini lalu memanggil balabantuan makhluk-makhluk halus dari berbagai reruntuhan.

Para murid itu mengenakan kacamata hitam agar bisa melihat makhluk-makhluk halus dan menggunakan lampu senter sebagai senjata; karena dimana ada cahaya, di sana tak akan ada makhluk halus macam apa pun.

Tuyul- tuyul itu pun melawan dengan cara melepaskan senjata cakra (sebuah senjata sakti berbentuk lingkaran, yang dalam Mahabhrata digunakan oleh Krishna) tetapi tidak membunuh para murid itu. Walaupun pertempuran itu sengit, keempat korban itu tidak berhasil direbut.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kata orang, sampai sekarang, pertempuran itu terus berlangsung tiap malam Jum’at. Orang yang melihat para murid itu bertempur mungkin akan menganggapnya gila, karena mereka memukuli udara kosong.

Perkelahian pertempuran itu terus berlangsung tiap malam Jum’at. Orang yang melihat para murid itu bertempur mungkin akan menganggapnya gila, karena mereka memukuli udara kosong.

Perkelahian pertama berlangsung di halaman depan rumah Pak Haji, tetapi sekarang pertempuran itu agaknya berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image