Kabar dari Leiden: 'Membezuk Multatuli di Brussels

Sejarah  

Dalam masa-masa sulit itulah Dekker kemudian ‘menyepi’ di Louche Brussels Bar yang beralamat di Bergstraat 80, Brussels (sekarang: Rue de La Montaihne 80). Selama dua bulan (September-Oktober 1859), Multatuli mulai menulis Max Havelaar di kamar hotel itu, meluahkan perasaan dan pikirannya tentang sisi-sisi gelap dan ironis kolonialisme Belanda di Indonesia.

Demikianlah, sejarah telah mencatat bahwa novel itu menjadi terkenal dan membuka mata orang Belanda tentang tindakan-tindakan buruk bangsa mereka di tanah jajajahannya di ‘Zamrud Khatulistiwa’, khususnya yang terkait dengan penanaman paksa dan perdagangan kopi.

Setahun kemudian (1869) Max Havelaar diterbitkan oleh penerbit de Ruyter di Amsterdam dalam 2 jilid. Dalam tahun-tahun dan dekade-dekade sesudahnya, novel tersebut mengalami cetak ulang berkali-kali.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Multatuli dan kisah penulisan Max Havelaar di Brussel di akhir 1859 itulah satu titik sejarah yang terkait dengan Indonesia yang ada di Brussels yang masih dapat dilacak hingga sekarang.

Pastikan bahwa jika Anda melancong ke Belgia/Brussels, jangan lupa mampir ke Rue de La Montaigne 80.

Brussels, Jumat 29 Desember 2023

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image