Sekuler, Islamis, Hingga Tuduhan Teroris: Inilah Lebanon Selatan yang Selalu Membuat Jeri Israel?

Politik  

Beirut utara dengan pantai yang mempesona.
Beirut utara dengan pantai yang mempesona.

Suasana paradoks ini makin membuat waswas karena di Beirut kerap terjadi bom meledak. Bahkan beberapa tahun lalu meledak bom raksasa yang layaknya bom nuklir Hiroshima yang pusat ledakannya tak jauh dari pelabuhan laut Beirut.

Beirut memang kota yang terluka karena berbagai konflik politik yang kemudian menyulut masalah dan kekerasan berbasis agama. Sudah banyak cara dilakukan untuk meredakannya misalnya dengan membagi dan menggilirkan kekuasaan berdasarkan agama. Ini makin rumit karena agama di Beiut beragam: dari Islam itu ada dua mahzab Syiah dan Suni, Kristen Ortodoks, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Druze, hingga Awalit (kepercayaan yang mirip Syiah). Jadi hidup di Beirut seraya tinggal di dalam sekam yang dari luar tak terlihat bara.

Begitupun dengan wajah Beirut selatan. Kontras dengan utara yang profan sekaligus bernuansa Kristen, di wilayah itu sebaliknya: sangat Islami. Aliran keagamaan Islam di sini adalah Syiah. Hanya sedikit yang menganut Islam Sunni.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Atas suasana itu maka bila di Beirut utara penuh huru-hara yang sifatnya duniawi, sebaliknya di Beirut selatan bernuansa penuh perjuangan akan nilai Islam. Taka da poster perempuan berbikini di Beirut Selatan. Yang ada hanyalah wajah para pemimpin spiritual seperti para pemimpin Syiah seperti Imam Khoemeini. Gambar dan poster pemimpin Hizbullah, Hasan Nasrallah, juga gampan ditemukan.

Di wilayah itu juga tak ada pakain perempuan yang warna-warno. Mayoritas perempuan di sana berpakian sama, yakni berwarna hitam dengan kerudung panjang. Ini khas dari penganut Islam Syiah.

Yang berbeda lainnya dengan Beirut utara, adalah nuasanya nti Amerika Serikatnya. Semangat ini terasa sekali. Sangat gampang menemukan sarana keset kaki yang ada di depan pintu yang ditempeli gambar bendera Amerika.Kalau tidak ada, lazimnya stiker kecil bendera Amerika itu persis ada di lantai pintu masuk rumah atau gedung.

Selain itu, nuansa bila Beirut itu kota yang siap meledak untuk terjadi perang terasa ketika ada iring-iringan orang yang hendak memakamkan jenazah kerabatnya yang wafat. Entah mengapa dalam arak-arakan itu kerapkali terdengar senjata AK-17 yang menyalak. Tak hanya ditembakan satu dua kali, tapi kerap merupakan berondongan ke udara. Pokoknya seru sekali. Persis acara orang Betawi sunatan dan melakukan ajang pernikahan yang riuh dengan bunyi petasan.

Ketegangan Beirut semakin terasa karena yang berjaga di sana kebanyakan tentara berseragam lengkap. Mereka mengalungkan senjata jenis serbu buatan Rusia AK-17 di depan dadanya. Ini tak hanya di depan gedung atau di keramaian, tapi di perempatan jalan. Beirut tampaknya kota yang setiap saat siap berperang.

Jadi kalau sekarang Israel usil menyerang Beirut selatan, diyakini sebentar lagi akan ada pembalasan. Apalagi tentara Hizbullah sudah berada di wilayah perbatasan Israel. Kedua belah pihak sudah lama berhadap-hadapan dan saling balas membalas.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image