Sekuler, Islamis, Hingga Tuduhan Teroris: Inilah Lebanon Selatan yang Selalu Membuat Jeri Israel?

Politik  

Jalur hijau Beirut pada tahun 1992.
Jalur hijau Beirut pada tahun 1992.

Untuk mengenang ketegangan suasana di Beirut yang seperti air panas suam-suam kuku, penulis menulis sajak berjudul ‘Ain Helwa’ (Ain Al Helwa). Nama ini adalah sebutan bagi pantai berpasir putih di Beirut yang selalu dipadati turis.

Ain Helwa

Adakah kau simpan lenguh rinduku pada laut berkapur:

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Ain Helwa. Pucuk pinus hanya menyisahkan tiris embun

daun. Dan raunganku terkapar pada padang-padang tandus

kaktus. Darahku menetes. Aku panggil Rumi. Ia tak

datang juga. Bayangannya hanya menjelma pada tali

pusar gadis Rusia. Atau, pada usungan keranda lelaki

Palestina bersenjata.

Sudah lama tanah ini menjadi batu. Jauh sebelum Musa

terusir dari tanah perjanjian. Dan jauh sebelum Tuhan

menampakan diri pada bukit Tursina.

Di sebuah plaza aku hanya temukan Gibran yang

menggigil kedinginan. Dia hanya bisa menyeru, tapi

Tuhan lari entah kemana. Wajahnya pasi seperti ragi.

Rindunya pada masa kanak tersangkut pada butik Kosmo

Amerika. Sedangkan mimpinya terbang sendirian. Tanpa

busur. Tanpa anak panah.

Inilah tanah impian. Seratus nabi dan ribuan pengungsi

telah lahir di sini.

Ain Helwa engkaulah nisan dalam hidupku.

Gaza-Beirut 2003

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image