Takdir Tuhan dan Jejak Sejarah Pada Foto Tua RH M Roesdi dari Kotagede
SejarahHijrah dan Menikah
Pada masa 1948 ketika ada peristiwa yang dikenal dengan Bandoeng Laoetan Api, Ibu mengungsi ke Yogyakarta, bersama kedua kakaknya, Mahya dan Tahya. Tahya adalah teman sekolah Sri Sultan Hamengku Buwono IX waktu di HBS Bandung. Karena beliau teman Sultan maka boleh tinggal di salah satu bagian keraton.
Di Yogyakarta-lah ibu dipertemukan dengan ayah kami, H Zubair Muhsin, dari Kotagede. Mereka kemudian menikah dan lahir kami enam bersaudara. Ibu dan Ayah menikahnya di Pracimasono Keraton Yogyakarta. Bahkan isteri Uwa kami Ny Mahya, wafat di Kotagede dan dimakamkan di makam keluarga Boharen tahun 1949.
Foto ini memang merupakan foto keluarga, tapi bersifat publik. Untuk mengingatkan saya bahwa hidup ternyata adalah sesuatu yang tak sepenuhnya dijalankan atas keputusan manusia. Ada keniscayaan, ada “tangan tersembunyi” yang menggerakkan, ada takdir yang tak terèlakkan. Juga mengingatkan, betapa fana hidup dan kehidupan manusia di dunia ini.
-------------
***** Sumber:Pikiran Rakyat 10 Juli 2017Penjaga Api Sejarah (Biografi Achmad Charris Zubair)