Memori Menjadi Anggota Menwa di Papua 1970-an: Siap Pak Letnan...!

Sejarah  

Hari itu setelah upacara selesai seperti biasanya kami menghabiskan waktu berlama lama di Jayapura. Oh iya, kami dari Abepura berjarak seputaran 30an kilometer. Adapun tujuan utama berlama lama karena jarang ke Jayapura gratis. Dan yang paling pertama dan utama adalah disini banyak gadisnya. Tak ada gunanya sudah gagah sebagai Menwa tapi tak ada kesempatan menggoda gadis gadis cantik. Ini pula alasannya mengapa braso habis sekaleng

Sewaktu menunggu pulang ke Abepura, kami berkeliling menjual tampang. Gadis gadis dari berbagai sekolah menengah atas yang mengikuti upacara tadi, rupanya bertujuan sama. Tak ada yang mau cepat cepat pulang. Kami beramai ramai saling berpapasan sambil melirik mencari perhatian disepanjang pertokoan deretan Bank Mandiri sekarang.

Untuk persiapan menjual tampang menggoda gadis, aku mengeluarkan jimat tadi. Sebuah anyaman tali komando merah aku pasangkan di bahu kanan yang sisa talinya aku masukan ke saku kanan kemeja seragamku. Warna merahnya sangat menonjol dengan hijau lumut seragam.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Tentu saja menarik perhatian teman teman dan yang paling penting perhatian para gadis. Sesama temanku tersenyum melihat kekonyolanku. Tapi mereka paham perilaku aku yang memang kadang konyolMemori

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image