Virus Amnesia di Sekitar Tahta Kekuasaan: Lupa Janji Usai Kampanye dan Pemilu

Budaya  

Namun setelah berulang kali terbukti bahwa cakada jalur independen kalah melawan cakada parpol ditambah kekuatiran di masa berkuasa tidak didukung parpol, maka tampaknya jalur independen menjadi tidak populer bagi para cacakada pilkada 2016.

Sampai ada cacakada yang semula gagah-berani menempuh jalur independen mendadak berbalik pikiran untuk menempuh jalur parpol. Dan tanpa segan apalagi malu mengkhianati rakyat yang sudah berkorban jiwaraga mendukung lewat jalur independen.

Memang apa artinya rakyat dibanding kekuasaan bagi para pemburu kekuasaan penganut paham utilitarianisme yang memang tidak segan mengorbankan segala-galanya demi meraih kekuasaan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Terhanyut di dalam arus utilitarianisme maka para cacakada siap mengorbankan segala-galanya mulai dari harta sampai harga diri demi merayu parpol yang dianggap mampu mengusung dirinya masuk ke gelanggang pertempuran pilkada secara terjamin menang.

Menarik adalah menyimak bagaimana kadar rayuan terus bergerak secara terbalik terhadap daya-tawar-menawar. Makin rendah daya-tawar-menawar sang cacakada maka makin tinggi pula kadar rayuan yang wajib dilakukan sang cacakada.

Ini dilakukan mereka sambil mempersetan apa yang disebut sebagai harga diri. Pada hakikatnya semua itu absah belaka selama kekuasaan memang menjadi tujuan utama perjuangan.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image