Ekonomi

Karim: Pemulung Botol Plastik di Depan Gedung Parlemen Semenjak 1998

Karim,(51 tahun) pemulung botol plastik di sela kerumunan pengunjuk rasa di depan Gedung Parlemen, Selasa (19/03/2024).
Karim,(51 tahun) pemulung botol plastik di sela kerumunan pengunjuk rasa di depan Gedung Parlemen, Selasa (19/03/2024).

Rakyat kecil di masa rezim politik hanyalah sekedar pelengkap penderita. Apalagi bagi penguasa yang lupa sama rakyat dan melalaikan posisinya dengan hanya mencari keuntungan bagi kekuasaannya. Rakyat kecil bisa makin papa dan terancam nasibnya. Minimal bila penguasa lalai maka mereka tak akan bisa memenuhi kebutuhan dasar hidupnya.

Maka, bagi sorang Karim (51 tahun) lelaki asal Indramau yang kesehariannya sebagai pemulung botol plastic di Jakarta, adanya aksi unjuk rasa merupakan tumpahan rezekinya bagi. Hal itu misalnya terjadi ketika di depan Gedung Parlemen Senayan, Selasa petang, (19/03/2024). Digelar aksi unjuk rasa untuk menuntut pengusutan kecurangan Pemilu 2024 dan pembentukan hak angket DPR atas penyelenggaraan Pemilu yang baru lalu itu.

‘’Hasilnya memang tak seberapa. Tapi hasil mengumpulkan sisi botol minuman plastic cukup untuk memenuhi kebutuhan makan minum hari ini,’’ kata Karim ketika ditemui jurnlias KBA News di area kerumuman pengunjuk rasa yang memadati jalanan yang ada di depan kompleks gedung Parlemen. Saat itu Karim tengah sibuk mengumpulkan sisa botol plastic yang berserakan di antara kaki para pengunjuk rasa.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca