Salman Rusdhie: Ayat-Ayat Setan, Fatwa Khoemeini, Hingga Lagu Hits Legenda Rock Godbless

Agama  

Seorang reporter kantor berita Associated Press menyaksikan seorang pria menyerbu panggung di Chautauqua Institution dan mulai meninju atau menikam Rushdie saat dia diperkenalkan.

Stacey Schlosser, yang menyaksikan serangan itu, mengatakan kepada AP bahwa Rushdie ditikam enam hingga delapan kali sebelum penyerang ditahan.

“Tidak ada yang tahu apa yang harus dilakukan. Tidak ada yang tahu bagaimana harus bereaksi. Maksud saya, ada banyak orang yang bergegas ke panggung, ”kata Schlosser.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Salman Rushide dengan novelnya 'Satanic Verses' pada tahun 1980-an.
Salman Rushide dengan novelnya 'Satanic Verses' pada tahun 1980-an.

Buku Rushdie, The Satanic Verses, telah dilarang di Iran sejak 1988, karena banyak Muslim menganggapnya sebagai penghujatan. Setahun kemudian, mendiang pemimpin Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini mengeluarkan dekrit yang menyerukan kematian Rushdie.

Iran juga menawarkan hadiah lebih dari $3 juta bagi siapa saja yang membunuh Rushdie. Pemerintah Iran telah lama menjauhkan diri dari keputusan Khomeini, tetapi sentimen anti-Rushdie tetap ada. Pada 2012, sebuah yayasan keagamaan semi-resmi Iran menaikkan hadiah untuk Rushdie dari 2,8 juta dolar AS menjadi 3,3 juta dolar AS.

Adanya hadiah dan fatwa dari Khoemeni tersebut, bagi Rushdie sempat menganggapnya sebagai angin lalu yang sepoi-sepoi. Rushdie menepis ancaman itu dengan mengatakan "tidak ada bukti" orang-orang tertarik dengan hadiah itu. Bahkan pada saat itu, ia menerbitkan sebuah memoar, Joseph Anton, tentang cobaan itu. Judul itu berasal dari nama samaran yang digunakan Rushdie saat bersembunyi.

Rushdie menjadi terkenal dengan novelnya yang memenangkan Booker Prize 1981, Midnight's Children, tetapi namanya dikenal di seluruh dunia setelah, The Satanic Verses.

Penulis Salman Rushdie diangkut ke helikopter setelah dia ditikam di atas panggung di Chautauqua Institution, Chautauqua, New York, AS [Twitter@HoratioGates3 /via Reuters]
Penulis Salman Rushdie diangkut ke helikopter setelah dia ditikam di atas panggung di Chautauqua Institution, Chautauqua, New York, AS [Twitter@HoratioGates3 /via Reuters]

Institusi Chautauqua yang berada di sekitar 90km (55 mil) barat daya Buffalo di sudut pedesaan New York, dikenal dengan seri kuliah musim panasnya. Rushdie telah berbicara di sana sebelumnya.

Rusdhie dengan Novel Ayat-Ayat Setan diberi gelar Kabengsaan oleh Kerajaan Inggris

Penulis berkebangsaan Inggris-India, Salman Rusdhie yang saat ini tinggal di Amerika Serikat, sebelumnya telah ditempatkan di bawah perlindungan polisi karena ancaman terhadap hidupnya. Puluhan buku telah ia terbitkan. Bahkan Inggris memberinya gelar bangsawan pada 2007, yang memicu protes di beberapa negara di dunia Muslim.

Bila saat ini terjadi usaha pembunuhan kepada Salman Rusdhie tentu saja membuat marah pemerintah Inggris, dan tentu saja Ameirka. Kelompok advokasi dan politisi di AS dan Inggris mengecam insiden itu pada hari Jumat. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan Rushdie ditikam "saat menjalankan hak yang tidak boleh berhenti kita pertahankan".

Perdana Menteri Inggris Boris Jhonson mengeluarkan sikap resmi dalam laman twitter miliknya. Rushdie dia panggil dengan sebutan kepada gelar bangsawan yang dianugerahkan ole Ratu Inggris: 'Sir'. Gelar bangsawan ini menandankan Ratu Inggris memberi penghargaan kepada layaknya kepada para pahlawan. Berbagai orang telah mendapat gelar ini, misalnya para anggota grup musik legendaris. The Beatles. Namun kgusus untuk penghargaan ini, dedengkot The Beatles John Lennon kemudian membuangnya. Lenon tak sudi menerima gelar 'Sir' dari Ratu Inggris.

Fakta adanya panggilan 'Sir' kepada Rushdie terlihat pada tweet Boris Jhonson itu. Dia mencuit begini:

"Appalled that Sir Salman Rushdie has been stabbed while exercising a right we should never cease to defend. Right now my thoughts are with his loved ones. We are all hoping he is okay."

( Terkejut bahwa Sir Salman Rushdie telah ditikam saat menjalankan hak yang tidak boleh berhenti kita pertahankan. Saat ini pikiranku sedang bersama orang-orang tersayangnya. Kami semua berharap dia baik-baik saja.''

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image