Mengenang Karya Azyumardi Azra: Dari Kajian Jaringan Hingga Himbauan Jihad Ulama Nusantara

Sejarah  

Surat Al-Palimbani kepada penguasa Jawa itu yang pertama berhasil disita dan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda adalah surat yang didapatnya di Semarang, Jawa Tengah, pada 22 Mei 1772. Surat ini ditujukan kepada Sultan Mataram, Hamengku Buwana I, yang sebelumnya dikenal sebagai Pangeran Makubumi. Setelah mengucapkan puji-pujian yang cukup panjang kepada Tuhan, Al-Palimbani menulis begini:

...suatu contoh dari kebaikan Tujan adalah bahwa Dia telah menggerakan hati penulis (Al-Palimbani) untuk mengirimkan surat dari Makkah.... Tuhan telah menjanjikan bahwa para Sultan akan memasuki (surga) karena keluhuran budi, kebajikan, dan keberanian mereka yang tiada tara melawan musuh dari agama lain. Di antara mereka ini adalah raja Jawa, yang mempertahankan agama Islam dan berjaya di atas semua raja lain, dan menonjol dalam amal dalam perang melawan orang-orang agama lain. Tuhan tidak menyakinkan kembali 'orang mengira bahwa mereka yang mati dalam perang suci itu benar-benar mati' jelas tidak mereka sesungguhnya masih hidup (Alquran 2:154, 3:169. Nabi Muhammad bersabda: "Aku mengenal Tuhan dan diriku, Nabi-Nya."Orang-0rang yang terbunuh dalam perang suci diliputi oleh keharuman kudus yang tak terlukiskan; jadi ini merupakan peringatan untuk seluruh pengikut Muhammad....

(terjemahan surat Al Palimbani kepada Raja Jawa Hamengku Buwono I, diambil dari terjemahan Drewes, "Further Date". 270)

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Tekait surat itu sejarawan Austraia, Rikclefs menyimpulkan bila surat surat tersebut (banyak surat Al Palimbani yang lain,red) merupakan bukti kesejarahan penting dalam sejarah perjuangan kaum Muslimin Melayu-Indonesia melawan Belanda. Menurut pendapatnya, surat-surat tersebut merupakan bukti pertama adanya usaha dari 'Dunia Islam internasional' untuk mengorbarkan perang suci di Jawa pada paruh kedua abad ke-18.

Pada lain pihak, Drewes (sejarawan Belanda) menyatakan surat-surat itu hanya bertujuan sederhana: merekomendasikan dua orang ulama guna menduduki jabatan keagamaan di Kesultanan Mataram dan mengirimkan sebuah panji-panji untuk seorang pangeran Jawa. Meski begitu Drewes mengakui keahlian Al-Palimbani, dia berpendaoat surat-surat ini hanyalah bukti yang menunjukan keahlian penulisnya dalam permasalahan agama, terutama menyangkut perang suci, bukan benar-benar desakan untuk menjalankan jihad.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image