Sejarah Pertukaran Bengkulu dengan Singapura oleh Belanda dan Inggris

Sejarah  

Lebih lanjut masa awal kekuasaan Inggris di Bengkulu yang lebih berfokus pada penguasaan ekonomi daripada penguasaan wilayah menyebabkan mereka tidak mengalami banyak kesulitan untuk menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan di Bengkulu. Satu-satunya permasalahan yang dihadapi oleh Inggris adalah mereka tidak memahami adat istiadat Bengkulu secara mendalam sehingga sering terjadi kesalahpahaman antar kedua belah pihak. Penguasa Silebar pernah dihukum ketika jumlah lada yang diperdagangkan kurang dari jumlah yang disepakati sebelumnya sehingga dianggap sebagai pengingkaran janji oleh Inggris. Padahal, tidak tercapainya kuota lada disebabkan oleh musim paceklik yang ketika itu melanda Bengkulu sehingga hasil panen berkurang.

Salah satu gelombang protes terbesar justru hadir dari Kerajaan Sungai Lemau di bawah pimpinan Pangeran Mangku. Penyiksaan yang dilakukan oleh Inggris terhadap Raja Jenggalu (Silebar) membangkitkan kemarahan rakyat Bengkulu. Kondisi semacam ini dimanfaatkan oleh Pangeran Mangku untuk mendesak Inggris memenuhi segala tuntutannya. Inggris sempat terusir pada tahun 1719 setelah penyerangan dipusatkan ke arah Benteng Marlborough. Sisa dari orang Inggris yang selamat melarikan diri ke Madras sebelum kemudian kembali lagi pada tahun 1720 dengan taktik yang lebih halus sehingga dapat diterima kembali oleh penguasa di Bengkulu.

Inggris kembali ke Bengkulu setahun setelah pemberontakan terjadi. Kali ini mereka telah mempersiapkan strategi yang lebih halus dengan memperkuat sistem pertahanan dan membatasi kekuasaan para raja di sana. Kuasa raja yang terbatas dan kepemilikan senjata modern mempermudah Inggris dalam mempertahankan kekuasaannya di Bengkulu. Pemberontakan selanjutnya yang dipimpin oleh salah seorang penguasa di Muko-Muko dengan mudahnya ditumpas oleh Inggris dan berakhir pada tahun 1805.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image