Sejarah Pertukaran Bengkulu dengan Singapura oleh Belanda dan Inggris

Sejarah  

Persaingan Inggris dan Belanda di Bengkulu

Kabar mengenai penemuan rute perdagangan rempah-rempah dengan cepat menyebar di Eropa. Inggris dan Belanda terlibat konflik kepentingan di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Indonesia dan Malaysia. Pada awalnya pengaruh Inggris cukup kuat di antara penguasa Palembang dan Banten, akan tetapi menjelang pertengahan abad ke-17 armada Belanda yang sudah bersatu di bawah VOC mulai memperkuat dirinya. Sebelumnya Jayakarta berhasil dikuasai oleh VOC kemudian diganti namanya menjadi Batavia pada tahun 1619. Pada titik inilah, VOC memperluas pengaruhnya hampir ke seluruh penjuru Nusantara.

Ketika VOC merasa di atas angin, mereka berkeinginan untuk memperluas pengaruh kekuasaannya di pantai barat Sumatera yang berangsur-angsur melepaskan diri dari pengaruh Aceh. Pada tahun 1664 mereka mendirikan kantor dagang di Bengkulu, akan tetapi belum genap berusia sewindu, pada tahun 1670 mereka diusir dari Bengkulu. VOC tidak menyadari bahwa di bagian selatan wilayah ini masih mendapat pengaruh yang kuat dari Banten setidaknya sampai kudeta tahun 1682. Kepemimpinan Sultan Haji yang memihak VOC tidak banyak membantu dalam menundukkan penguasa Silebar yang sebelumnya merupakan vassal bagi Banten. Ekspedisi Van de Schuur ke Bengkulu tidak mampu menghasilkan keputusan yang memuaskan bagi VOC sebab dukungan politik Silebar terhadap Sultan Ageng Tirtayasa masihlah kuat.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Hubungan dagang yang terjalin antara Banten dan EIC (kongsi dagang Inggris) yang berjalan lancar tidak disukai oleh VOC. Menyusul kejatuhan Sultan Ageng Tirtayasa dari tahtanya, Sultan Haji mengabulkan permintaan Belanda dengan mencabut izin para pedagang Inggris. EIC kemudian mengalihkan fokusnya ke kerajaan-kerajaan Melayu di Sumatera maupun Semenanjung. Pada tahun 1685 mereka tiba di Bengkulu dan berhasil menjalin kerja sama dengan penguasa lokal dengan . Keberhasilan EIC dalam menjalin kerja sama dengan penguasa lokal ini tidak terlepas dari perubahan situasi politik di Banten. Kebencian rakyat Bengkulu terhadap VOC dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mendukung kepentingan ekonominya di Bengkulu.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image