Kiai Sadrach Mendobrak Kebuntuan Misonaris Eropa (Bagian 2, Terakhir)

Agama  

Adanya kelonggaran politik itulah, maka tidak mengherankan bila di berbagai kampung mulai muncul penganut agama Kristen. Pendirian gereja menjadi mencolok. Di sebuah kampung di pesisir selatan Kebumen misalnya, pendirian sebuah gereja malah jamak mendului pendirian masjid. Bahkan, selang waktu pendirian antara gereja dan masjid itu bisa sampai 30 tahun meski kampung itu mayoritas penduduknya Muslim.

Kelonggaran politik ini misalnya masih teraba hingga masa Orde Baru. Misalnya, di kampung-kampung yang ada di kawasan itu hingga awal 1980-an masih terpampang papan petunjuk resmi ‘Guru Injil’ untuk menyebutkan bahwa di rumah tertentu di sekitar itu ada sesorang yang menjadi pengajar agama Kristen.

Selain itu para ‘guru injil’ bule juga kerap bersliweran. Situasi ini baru berakhir setelah penguasa Orde Baru, Suharto, memutuskan bantuan IGGI setelah marah akibat perilaku yang melecehkan rakyat yang dilakukan Menteri Kerja Sama Pembangunan Belanda J.P. Pronk.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Alhasil, belajar dari pengalaman pendirian rumah ibadah di Jawa, maka pendirian gereja dan masjid hingga penyebaran agama memang ternyata selalau terkait dengan soal-soal kekuasaan atau politik.Situasi ini pula sudah terjadi ribuan tahun, misalnya semenjak zaman Romawi.

Di ibu Yogyakarta misalnya pendirian ‘masjid baru’ yang representatif muncul setelah datangnya era kemerdekaan, yakni dengan berdirinya Masjid Syuhada di bilangan wilayah Kota Baru dan pinggir Kali Code itu. Sebelumnya masa itu, yakni mulai tahun 1830, masjid yang didirikan oleh pihak penguasa minimum jumlahnya. Yang ada masih merupakan masjid peninggalan masa kekuasaan Mataram sebelum era tahun tersebut.

Akhirnya, berangkat dari sejarah sepak terjang Sadrach, maka semua pihak harus berani saling menerima dan mengkoreksi diri. Ke depan semua orang harus hidup bersatu dalam nilai kemanusiaan. Perbedaan keyakinan, agama, dan aliran politik jangan sampai memecah sehingga harus dihindari sekuat mungkin.

Pada akhir tahun ini kita pun ucapkan 'Selamat Hari Natal' kepada kaum Kristiani. Bercerminlah pada sepak terjang Sadrach...!

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image