Pandangan Media Asing Mengenai Bagaimana Islam Begitu Mendominasi Batin Rakyat Indonesia? (bag,1)

Sejarah  

Orang Indonesia dan Melayu menikmati hubungan dagang dengan orang Arab dan Persia bahkan sebelum masuknya Islam. Jawaban mengapa hal ini relatif terlambat muncul di Asia Tenggara, dapat ditemukan dalam perekonomian wilayah tersebut.

Dikelilingi oleh perairan, Indonesia, yang terdiri dari ribuan pulau, kawasan ini tidak memiliki lahan terbaik untuk bercocok tanam dan penduduknya sangat bergantung pada perdagangan laut. Mereka merasa terancam oleh kerajaan Hindu di Burma, Kamboja, dan Thailand yang makmur karena dataran sungainya yang luas dan cocok untuk menanam padi.

“Masyarakat Indonesia sudah tidak mau lagi memberikan penghormatan kepada penguasa Hindu dan Budha dari daratan. Jadi mereka mencari sekutu politik di Timur Tengah dan Afrika,” kata Dr. Kersten.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Struktur pemerintahan yang hierarkis dan ketat, di mana penguasa mempunyai keputusan akhir mengenai hal-hal penting, mungkin bisa membantu mempercepat konversi penduduk lokal tanpa terlalu banyak konflik, kata para ahli.

“Tidak seperti Mughal di sebagian besar India yang menunjuk nizam, amir, dan maharaja untuk memerintah mereka, seorang raja di Asia Tenggara adalah pusat kekuasaan dan memiliki pengaruh yang signifikan,” kata Nawab Osman, peneliti Asia Tenggara yang berbasis di Singapura.

Selain mengambil peran sebagai pemimpin agama dengan praktik membangun masjid di samping istana mereka, para penguasa Muslim baru ini juga mulai mencari aliansi dengan Ottoman,''Lanjutrt Dr. Kersten.

Setelah penaklukan Konstantinopel pada pertengahan abad ke-15, umat Islam menguasai jalur maritim internasional dan banyak raja di Indonesia melihatnya sebagai tanda prestise dan peluang untuk menjadi bagian dari jaringan tersebut jika mereka masuk Islam.

"Ketika Islam menjadi wilayah yang menonjol di beberapa bagian Asia Tenggara, para imam setempat akan membacakan salat Jumat tidak hanya atas nama raja setempat tetapi juga khalifah Ottoman", kata Nawab Osman.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image