Hanya Orang Indonesia Punya Batik: Jangan Salah Belanda Terbukti Juga Punya Batik Lho?
SejarahMengapa Belanda Pake Batik?
Perempuan kulit putih Belanda dan non-Belanda membanjiri Hindia-Belanda setelah pembukaan Terusan Suez 1869. Sebelumnya, perjalanan Belanda-Hindia Belanda memakan waktu 9 bulan. Setelah Terusan Suez dibuka, perjalanan ke tanah jajahan hanya enam pekan.
Keluarga Belanda, terdiri diri suami-istri dan anak-anak mereka, memadati kapal. Di Batavia dan kota-kota besar di Jawa dan Sumatera, populasi keluarga Belanda tumbuh sekian kali lipat.
Baca juga: Ketika Belanda Ketakutan Mengakui Kemerdekaan Indonesia
Pada bulan-bulan pertama di Hindia Belanda, perempuan Belanda berpakaian seperti di Eropa. Mereka lupa, cuaca di Hindia Belanda panas. Pakaian Eropa tak cocok dikenakan di tanah jajahan.
Mereka meniru perempuan pribumi, mengenakan sarung dan kebaya. Ternyata cocok. Namun, sampai Franquemont membuka studio batik, belum ada yang melihat situasi ini sebagai ladang bisnis.
Setelah batik Belanda muncul dan populer di kalangan kulit putih, studio lain bermunculan di kota-kota di Jawa. Bengkel-bengkel batik itu merekrut pengrajin pribumi yang mengerjakan motif batik pesanan produsen.