Keabadian Berita Kepada Kawan Ebiet: Dari Malioboro, Bencana Sinila, Hingga Debat Pilpres

Musik  

Lagu berita kepada kawan memang menyimpan dari kelaziman musik Indonesia saat itu yang penuh cinta platonis dan meratap-ratap (sampai sekarang). Selian lirik dan dentingan piano Dodo Zakaria yang yahud juga menjadi ciri khasnya.

Belum lagi gesekan lembut violis legendaris asal Cilacap, Suryati Supilin serta kemegahab orchestra aransemen yang pernha nyantiri di Gontor Billy J Budiarjo, Semua mengharu biro meski juga sederhana. Tak heran bila lagu ini menjadi salah satu lagu di 100 lagu Indonesia terbaik yang disematkan oleh Majalah Roling Stones Indonesia. Posisi peringkatnya ada deretan kedua.

Lagu Berita Kepada Kawan memang sekilas seperti sebuah lukisan dengan gaya 'Hindia Moi' (Indonesia Indah) peninggalan Belanda. Anak gembala yang terbiasa duduk di atas punggung kerbau tergambar jelas pada lagu itu. Hamparan sawah-ladang, gunung-bukit, hingga debur ombak di pantai terpancar dari lirik lagu itu.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Uniknya. lagu ini membawa kebaruan lain dalam musik Indonesia. Kala itu Ebiet dengan sengaja membawa-bawa nama Tuhan. Ini hal yang memang tidak lazim karena menyebut Tuhan dalam lagu pop kala itu masih sangat minim. Idiom ini sangat asing.

Tak hanya itu Ebiet membawa perenungan bernas. Mungkin terpengaruh lirik lagu 'Blowing in The Wind' pemusik peraih Nobel Bob Dylan yang membawa-bawa angin ketika memprotes penyerbuan tentara Ameriak Serikat di Vietnam, Ebiet membawa angin kepada rumput yang menggoyangkan helai daunnya. Maka dia pun membuat teka-teka yang tak pernah bisa dijawab yakni: bertanya kepada rumput yang bergoyang?

Frase 'bertanya kepada rumput yang bergoyang' semenjak lagu itu muncul terus lestari sampai sekarang. Bahkan tak hanya di dalam acara debat calon wakil presiden, malah semenjak dahulu sudah menjadi kalimat yang disitir dalam berbagai forum, bahkan hingga pengajian dan khotbah di masjid sekalipun. Berkat kalimat ini Ebiet yang jelas-jelas pada pengantar sampul perdananya 'Camelia I' menyatakan diri sebagai Muslim menjadi sosok pemusik yang selalu hadir di sepanjang zaman.


Namun untuk mengenang kehadiran Ebiet dalam balantika musik, ada baiknya dibaca mengenai kisah seorang temannya yang memberikan tumpangan menginap ketika Ebiet hendak memulai rekaman di Jackson Record. Sosok itu adalah Doddy Yudhistira Adam, Mantan Media Deveolpment Center The Habibie Center dan Pemimpin Umum Tabloid Musik 'Mumu'. Dody bercerita begini:

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image