Bersatulah Kaum Sarungan! Dari Dimusuhi dan Diwaspadai Hingga Susah Berkompromi!
SejarahNurcholish mengatakan akibat datangnya kemerdekaan, maka semenjak itu kaum sarungan mulai sekolah atau mengenal metode pendidikan klasikal ala pendidikan barat. Secara perlahan kaum sarungan pun pada tahun 1970 mulai tamat pendidikan SMA.
’’Sepuluh tahun kemudian rata-rata anak-anak dari kaum sarungan mulai punya gelar pendidikan sarjana. Dan sepuluh tahun kemudian yakni mulai awal dekade 1990-an mereka jadi doktor. Setelah era itu, anak keturunan kaum sarungan di mana-mana menjadi doktor. Perubahan itu tak terbayangkan!,’’ kata Nurcholish Madjid.
Apa yang dikatakan Nurcolish itu benar adanya. Perubahan sosial seperti kata Plato memang tak bisa serta merta dengan diibaratkan layakya perjalanan dari rombongan gajah yang selalu berjalan pelan dan berombongan. Perubahan sosial tidak bisa berlari cepat seperti perubahan revolusioner yang serta merta seperti larinya singa mengejar buruannya.
Maka, tak perlu heran bila hari-hari ini ‘kaum sarungam’ diperebutkan. Sebab, selain jumlahnya besar terutama untuk mengisi suara dalam pemilu yang bergaya 'one man, one vote, one value; ini, kaum sarungan sudah mempunyai kemampuan teknokratis untuk terlibat mengurus kekuasaan.